Kini,
pengusaha teknologi sangat diperlukan, mengingat semua kebutuhan manusia dapat
dipenuhi dengan teknologi. Untuk menjadi pengusaha teknologi sukses tak hanya
membutuhkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi, tapi juga bagaimana
seseorang memiliki kebebasan berpikir dan bertindak, bertanggung jawab dengan
pilihan yang diambil, serta mempelajari lingkungan sekitar dengan baik.
Demikian disampaikan Wakil Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi (FST), Sutrisno dalam acara Smart Talk bertema “Future Career With
Science, Technology, dan Entrepreneurship” di Ruang Uinclub Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (16/9).
Trisno, akrab ia disapa menambahkan, mempelajari lingkungan
sekitar dengan baik itu mencakup bagaimana membentuk hubungan dengan orang lain
dan mengerti permasalahan yang ada. “Memecahkan masalah dengan mengerti nilai
apa yang terkandung di sekitar adalah poin terpenting,” ucapnya.
Chief Executive
Officer (CEO) MediaTrac, Regi Wahyu yang juga narasumber acara
Smart Talk menyatakan, perlunya berorganisasi
saat kuliah untuk menambah pengalaman. MediaTrac tidak membutuhkan mahasiswa
yang lulus cepat. Bagi mereka, orang-orang yang sudah hampir di-Drop Out (DO) tetapi memiliki pengalaman
organisasi, akan lebih berpengetahuan luas.
Regi menjelaskan,
Future Technology artinya
mempersiapkan masa depan, sedangkan yang dimaksud masa depan ialah apa yang
terjadi saat ini dan akan terjadi beberapa detik berikutnya. “Manusia harus
meyiapkan semua itu dari sekarang, karena tanpa disadari, masa depan sudah
dimulai saat ini juga,” ujarnya.
Sebagai narasumber terakhir, CEO Daun Biru
Engineering, Furkan Jadid menambahkan, fokus pengusaha bukan satu aspek saja,
tapi juga dituntut untuk lebih peka terhadap masalah apa saja yang terjadi. Di
sisi lain, pengusaha harus fokus terhadap sebuah masalah yang menjadi tujuan
perusahaan.
Sebagai bendahara acara, Arsy Arlina menjelaskan,
Smart Talk ini merupakan pengembangan di bidang profesi bagi mahasiswa bidang
sains dan teknologi (Saintek). Ia berharap, acara ini dapat mengembangkan jiwa profesional
mahasiswa Saintek dalam bersaing di dunia luar, terutama dunia bisnis. Karena
sains dan teknologi erat hubungannya dengan bisnis.
Salah satu peserta
“Smart Talk”, Aprilia Shaliha mengaku sangat puas bisa mengetahui cara-cara
berbisnis yang baik untuk menjadi pengusaha sukses. Pengetahuan tersebut dirasa
perlu bagi mahasiswa, tidak hanya dari FST. “Harapannya, orang tidak melihat Mahasiswa
Saintek sebatas membahas ilmu pasti, tetapi juga ada persaingan bisnis yang diterapkan
dalam kehidupan,” tutupnya.
NYA