Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Sebagai Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) beasiswa bidikmisi belum
membuka pendaftaran peserta baru. Terlambatnya pendaftaran beasiswa bidikmisi
ini baru pertama kali terjadi, padahal
perkuliahan sudah berjalan selama tiga minggu.
Salah satu mahasiswa yang
mengharapkan pembukaan bidikmisi adalah Nurtaji. Mahasiswa semester satu
Jurusan Tafsir Hadist, Fakultas Ushuluddin ini harus mencari biaya hidup dengan
berjualan kerupuk di sela-sela waktu kuliah. Saat ini, ia masih tinggal di
asrama Pesantren Ummul Quro Pamulang karena
tak mampu membayar uang kos.
Nurtaji mengatakan, untuk membayar uang daftar ulang ia meminjam uang Rp800 ribu pada koperasi
Pondok Ummul Quro. “Kurangan yang satu
juta rupiah saya dapatkan dari kerabat karena
orang tua tak mampu membiayai
kuliah,” ujarnya, Senin (14/9).
Senada dengan Nurtaji, Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi, Ahmad
Rijal menyayangkan terlambatnya pembukaan beasiswa bidikmisi. Ia menyatakan
sudah beberapa kali mencari imformasi ke
Gedung Kemahasiswaan untuk bidikmisi
ataupun website UIN Jakarta. “Namun,
sampai saat ini saya tak kunjung mendapatkan kabar kapan beasiswa bidikmisi
akan dibuka,” papar Rijal.
Terlambatnya pendaftaran bidikmisi ini membuat Rijal kecewa. Pasalnya
sebelum masuk kuliah, ia memberitahukan orang tuanya mengenai bahwa ada
beasiswa bidikmisi di UIN Jakarta bagi kalangan tidak mampu. “Bapak saya sering
telepon menanyakan kapan saya mendaftar beasiswa bidikmisi,” paparnya.
Rijal menuturkan, saat ini uang makan selama kuliah ditanggung
saudaranya. Terkait tempat tinggal, ia menempati asrama sekretariat organisasi
primordial asalnya dari Sumatera Utara.
Lain Rijal lain pula Faisal, mahasiswa Jurusan Tafsir hadist ini
selain mencari informasi pendaftaran di kampus, ia juga rutin mencari beasiswa
dari luar kampus. “Kemarin ikut tes beasiswa dari luar kampus karena beasiswa
bidikmisi enggak jelas statusnya,“ ungkapnya.
Terkait keterlambatan pembukaan beasiswa bidikmisi tahun 2015, Via
Elga mahasiswa penerima bidikmisi tahun angkatan 2014 menuturkan, seharusnya
maba sudah dapat daftar bisikmisi ketika membayar daftar ulang. ”Kasihan maba,
mereka sudah berharap bidikmisi jauh hari agar bisa daftar bidikmisi,”
ungkapnya.
Sedangkan Kepala Biro Administrasi,
Akademik, dan Kemahasiswaan Zainal Arifin
membenarkan bahwa tahun ini pendaftaran bidikmisi ada keterlambatan.
Menurut Zainal, keterlambatan pendaftaran bidikmisi karena adanya perbedaan sistem penerimaan
peserta baru. Pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) di bawah naungan
Kementerian Agama (Kemenag) dan baru bisa menerima peserta setelah menjadi
mahasiswa aktif.
“Masalah pembukaan bidikmisi sedang dalam
proses karena memang urusannya rumit. Saya berharap masalah segera tuntas dan
pendaftaran beasiswa bidikmisi dapat dibuka,” katanya, Selasa (15/9).
Menanggapi hal tersebut,
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Yusran Razak tak banyak bicara. Ia mengatakan, penerimaan peserta bidikmisi belum
pasti kapan dibuka. ”Sampai sekarang pendaftaran bidikmisi 2015 belum
ditentukan,” pungkasnya Rabu (16/9).
Z