Pengabdian kepada masyarakat merupakan poin Tridharma perguruan tinggi yang harus dipenuhi oleh mahasiswa. KuliahKerjaNyata (KKN) adalah salah satu cara untuk
memenuhinya. KKN di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
terbagi menjadi tiga jenis yaitu, KKN reguler, mandiri, dan kebangsaan.
Tahun ini terdapat 160 kelompok KKN reguler dengan
anggota yang tersebar dari 8 fakultas berbeda. Seluruh kelompok KKN
berkewajiban membuat program kerja (proker) sebagai rencana kegiatan selama
mengabdi pada masyarakat desa.
Berdasarkan hasil survei divisi Litbang Institut, sebagian besar kelompok
KKN membuat proker yang sesuai dengan situasi dan kondisi di desa KKN. Tujuan
mereka sederhana yakni menginginkan keadaan masyarakat desa yang sejahtera
setelah adanya pengabdian dari kelompok KKN.
Untuk menjalankan proker, kelompok KKN membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Apalagi harus membangun sarana dan prasarana desa, seperti membeli bak sampah, membuat taman baca,
renovasi tempat ibadah, dan lain sebagainya.
Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) UIN Jakarta telah mengalokasikan anggaran
sebesar Rp 10 juta per dosem pembimbing KKN. Dana tersebut mestinya digunakan
dosen pembimbing untuk melakukan pengabdian bersama mahasiswa. Namun, pembagian
dana tersebut tak merata. Dari 80 responden hanya 32,5 % kelompok KKN yang mendapat uang lebih dari Rp
8 juta.
*Survei dilakukan oleh Litbang Institut pada 19-23 September 2015 di kampus
UIN Jakarta kepada 80 responden dari kelompok KKN yang berbeda. Metode
pengambilan sampel yang digunakan dalam survei ini adalah simple random
sampling dengan derajat kepercayaan sebesar 92%. Hasil survei ini tidak
dimaksudkan untuk mengevaluasi program KKN secara keselurahan namun hanya
sebagai gambaran saja.