Sekumpulan
mahasiswa sedang berkumpul di depan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jumat (4/9).
Mahasiswa yang tergabung dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) Syahid hendak mengadakan orasi memperingati hari International Hijab Solidarity Day.
“Allahu akbar,” Demikian respons yang diberikan Budi Gunawan disela aksi berlangsung.
Ia mengatakan, sebagai sesama muslim kita sepatutnya menjunjung solidaritas
bagi perempuan dalam hak menggunakan hijab. Aksi yang dilakukan oleh Budi,
merupakan rangkaian acara International
Hijab Solidarity Day yang bertemakan Bersahabat
dengan Hijab Syar’i.
Di
luar negeri, lanjut Budi, masih banyak diskriminasi bagi perempuan yang
mengenakan hijab. “Sayangnya, hijab (di Indonesia) hampir tak menjadi prioritas,”
ungkap ketua LDK Syahid, Jumat (4/9).
Setelah
melakukan aksi di depan gedung FITK, sekitar 35 orang peserta hendak
berkeliling ke setiap fakultas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sembari
mengunjungi fakultas, tiap peserta memberikan bros, hijab, stiker, dan bunga
kepada mahasiswa yang mereka temui di jalan.
Ketua
Pelaksana acara International Hijab
Solidarity Day, Siti Ipah Masripah mengatakan, perempuan yang mengenakan
hijab di Indonesia cukup memprihatinkan. Ia mencontohkan, masih banyaknya
muslimah yang memakai hijab, namun hanya pada tempat-tempat tertentu saja.
“Bahkan ada yang copot pakai,” tegas mahasiswa FITK ini, Jumat (4/9).
Melalui
acara ini, Ipah bertujuan, memperkenalkan hijab syar’i kepada para muslimah. Ia
menginginkan, budaya hijab syar’i tak menjadi hal asing dalam masyarakat musim
di Indonesia. “Acara ini juga diharapkan menjadi salah satu dukungan untuk para
muslimah yang belum mendapatkan hak untuk memakai hijab,” kata Ipah.
Mahasiswa
Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM), Dina
Hadiana mengucapkan, acara ini membuktikan adanya solidaritas antar sesama umat
muslim.“Ini menunjukkan sikap kekeluargaan antar muslim, karena di luar
(negeri) sana masih terdapat diskriminasi bagi orang berhijab,” kata Dina,
Minggu (6/9).
DF