Aksi mahasiswa
yang mengatasnamakan Lingkar Studi Ciputat (LSC) di depan Istana Merdeka, Kamis
(10/9) lalu menjadi perbincangan netizen di
media sosial. LSC menggunakan pakaian dalam wanita, Breast Holder (BH) saat menyampaikan aspirasi mereka.
Tindakan LSC yang
mengenakan BH pun menuai kecaman dari berbagai pihak. Salah satunya pelayangan surat terbuka dari Keluarga Besar Mahasiswa Ciputat yang terdiri
dari beberapa organisasi mahasiswa. Menurut mereka, penggunaan BH merupakan
tindakan yang tidak etis dan melecehkan kaum perempuan.
Surat tersebut
berisi tanggapan terkait aksi LSC yang menggunakan BH. Dalam isi surat terbuka
yang dimuat di www.lpminstitut.com,
penulis menyayangkan penggunaan simbol-simbol diskriminatif dan subordinatif
sebagai alat untuk mengkritik dan menuntut keadilan. “Sebagai masyarakat
beradab, sangat naif jika aksi massa masih saja melecehkan perempuan,” tulis
Suci yang mewakili pihak Keluarga Besar Mahasiswa Ciputat.
Tak hanya itu,
surat yang berisi kritikan penggunaan BH juga menuntut LSC untuk meminta maaf
secara terbuka. “Jika tuntutan ini tidak diindahkan, maka kami melabeli LSC
sebagai organisasi yang tidak pro-perempuan,” tegasnya.
Menanggapi hal
itu, Rabitul Umam selaku koordinator lapangan (korlap) aksi LSC memberikan
klarifikasi. Menurutnya, Keluarga Besar Mahasiswa Ciputat salah tangkap dalam
memahami aksi yang dilakukan LSC. “Pemakaian BH sama sekali tidak bermaksud menyinggung
pihak perempuan,” ujarnya, Minggu (13/9).
Umam menuturkan,
penggunaan BH yang dipakai LSC memiliki makna tersendiri bagi mereka. Arti BH,
lanjut Umam, bertujuan menyindir ketidaktegasan Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan partai politik (parpol) dalam mengoreksi
kinerja Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla.
Terkait permohonan
maaf di depan umum, Umam menyesalkan tuntutan tersebut. Ia menilai pihak
Keluarga Besar Mahasiswa Ciputat salah kaprah dalam menanggapi aksi LSC. “Mereka
hanya menilai dari caranya, bukan pesan dari aksi yang kami lakukan,” ujar mahasiswa
Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Namun, Ia mengapresiasi
isi surat terbuka yang ditujukan ke pihak LSC. Umam menganggap surat terbuka tersebut bermanfaat
untuk menjalin komunikasi dengan berbagai pihak yang mengkritik LSC. “Terkait klarifikasi,
saya akan sampaikan melalui adik-adik saya. Dalam bentuk tertulis atau cetak akan
kami bicarakan lagi,” tutupnya.
DP