Ratusan
mahasiswa, pemuda, dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Tarik Mandat
melakukan unjuk rasa. Aksi ini menuntut Pemerintahan Jokowi-Jk untuk turun dari
kursi jabatannya selaku Presiden Republik Indonesia di depan Gedung Istana
Negara, Jakarta pada Jum’at (18/9).
Aksi
ini dilakukan untuk mendesak agar DPR segera menggunakan hak interplasi dan hak
angket kepada pemerintahan Jokowi.
Selain itu, demonstran juga menuntut supaya lahir reformasi jilid dua. Hal itu
dikarenakan cita-cita reformasi yang salah satunya mensejahterakan rakyat tak
kunjung tercapai.
Sejak
dipimpin Presiden Jokowi, angka kemiskinan bertambah. Menurut data Badan Pusat
Statistik (BPS) pada Maret 2015 jumlah penduduk miskin sebanyak 28,59 juta
jiwa. Jika dibandingkan dengan September 2014 angka penduduk miskin tersebut
bertambah sebanyak 860 ribu jiwa.
Selain
angka kemiskinan meningkat, nilai tukar rupiah juga turun 0,5 persen ke level
14.442 per dolar AS dari perdagangan
sebelumnya yang berada di level 14.371 per dolar AS.”Hal ini menunjukkan
kebijakan-kebijakan Jokowi-Jk tidak ada yang berpihak kepada rakyat. Namun,
justru membuat rakyat sengsara,” ujar Taupan Putra Revolusi, selaku Kordinasi
aksi.
Taufan
menambahkan, selain dua kasus di atas massa Tarik Mandat juga mempertanyakan
posisi Jokowi sebagai kepala negara. “Kita melihat Indonesia bukan lagi Negara autopilot. Tetapi
negara multipilot yang dikendalikan beberapa orang. Hal ini membuktikan bahwa
Jokowi tak memiliki leadership yang
kuat,” ungkapnya.
Senada
dengan Taufan, Muhammad Faisal, perwakilan dari Lingkar Studi Ciputat (LSC)
mengatakan pemerintahan Jokowi Tak berpihak kepada rakyat. Hal itu terbukti
banyaknya para buruh yang di Putus Hubungan Kerja (PHK), krisis ekonomi yang
terjadi dikalangan bawah. Hal ini
dikarenakan ekonomi Indonesia yang liberal dan berpihak kepada Asing,” katanya.
Ical
pun menyayangkan kebijakan-kebijakan Jokowi yang tak berpihak kepada rakyat.
“Kita menuntut Jokowi-Jk turun dari tampuk kekuasaan, karena sudah tak pantas
lagi memimpin Indonesia,” ujarnya.
Selanjutnya
aksi ditutup dengan closing stetmen dari para perwakilan aksi tarik mandat.Guntur
selaku perwakilan dari Gerakan Pelajar Islam Indonesia (GPII) mengatakan para
demonstran berharap agar pemerintahan Jokowi-Jk segera mengundurkan diri dari
jabatannya sebagai Presiden dan Wakil Republik Indonesia karena gagal memimpin
Indonesia. “Lengser dari Jabatan adalah harga mati buat Jokowi-Jk,” tegasnya.
Z