Fakultas
Sumber Daya Alam dan Lingkungan (FSDAL), Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta
tak melaksanakan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) pada
tahun ajaran 2015/2016. UIN Jakarta menutup pendaftaran mahasiswa baru FSDAL
karena izin operasional dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti)
belum juga turun.
Meski izin
belum turun, kegitatan perkuliahan mahasiswa FSDAL angkatan 2014/2015 tetap
berjalan dan mengikuti kurikulum yang ada pada tahun ajaran 2015/2016.
Kurikulum yang tetap sama dikarenakan pihak universitas masih memperjuangkan
agar izin operasional segera turun dari Dikti.
Wakil Rektor
Bidang Akademik, Fadhilah Suralaga mengatakan, pihaknya harus segera mendapat
kejelasan kapan izin turun dari Dikti. Jika tahun depan izin belum turun,
mahasiswa FSDAL akan pindah ke Fakultas Sains dan Teknologi (FST). “Program
Studi (Prodi) Teknik Geologi masuk ke Jurusan Fisika, sementara Teknik
Pertambangan dan Teknik Perminyakan masuk ke Jurusan Kimia,” jelasnya, Selasa
(25/8).
Dalam prosedur
perizinan membuka prodi baru, seharusnya Dikti memberikan rekomendasi kepada UIN terlebih dahulu.
Namun yang terjadi, UIN membuka prodi baru tanpa rekomendasi dan izin operasional dari
Dikti. Sehingga, Dikti memberikan teguran kepada UIN untuk menutup tiga prodi
baru tersebut.
Sementara itu,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Agus Salim mengatakan, dalam proses
perizinan pembentukan prodi baru, UIN sudah mengirimkan berkas sesuai
persyaratan. Mulai dari pendaftaran secara online sampai persyaratan berupa
berkas. “Sampai saat ini belum keluar izin operasional karena masih dalam proses penilaian lebih
lanjut. Namun, UIN Jakarta juga tidak tahu persyaratan apa yang kurang,” tutur
Agus, Rabu (26/8).
Agus berharap,
Dikti segera memberikan izin operasional pada tiga prodi yang ada di FSDAL
secepatnya. Sehingga mahasiswa FSDAL memiliki status yang jelas. Terlebih,
dalam waktu dekat Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) akan
melakukan proses akreditasi.
Menanggapi hal
tersebut, Ketua Tim Pembentuk FSDAL, Untung Suryanto mengatakan, status
mahasiswa FSDAL secara administratif mereka di bawah FST. Tetapi, pelayanan kegiatan
akademis dilakukan oleh Tim Pembentuk FSDAL sampai ada kejelasan dari
Dikti mengenai permohonan pembukaan prodi FSDAL.
Jika mahasiswa
FSDAL masuk FST, kata Untung, belum ada kepastian mengenai pengembalian biaya semester
yang telah dikeluarkan. Mengingat jumlahnya yang hampir menginjak Rp20 juta
untuk biaya awal dan Rp10 juta per semester. “Tentu pihak rektorat akan
memberikan yang terbaik bagi mahasiswa sehingga mereka tidak dirugikan,” ujar
Untung, Kamis (27/8).
Mengetahui
FSDAL tak juga memiliki izin, salah satu Mahasiswa Jurusan Teknik Geologi,
Fakhrul mengungkapkan kekecewaannya apabila izin operasional tak kunjung turun.
Ia tak menginginkan prodinya berpindah ke FST. “Saya merasa keberatan kalau FSDAL harus digabung dengan FST,”
ungkapnya, Kamis (27/8).
Berbeda dengan
Fakhrul, mahasiswa FSDAL, Aisyah mengatakan selama ini pembelajaran
berjalan lancar. “Perkuliahan berjalan sesuai dengan kurikulum, sehubungan
dengan proses perizinan fakultas, pihak rektorat pun sedang berusaha
memperjuangkan, sehingga kita tak perlu khawatir,” tutup Aisyah, Kamis (26/8).
YZ