Seorang
lelaki paruh baya mengenakan baju warna kuning, celana pendek dengan topi
bertudung. Ia sedang memindahkan bekas botol plastik air mineral ke dalam
karung besar. Berdiri tepat di antara tumpukan
sampah dan beberapa karung besar.
Itulah salah satu gambaran foto karya Syarif Hidayatullah, salah seorang fameris
dari Jurusan Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Lewat
jepretan fotonya, ia mencoba menceritakan kehidupan yang biasa ditemui di ibu
kota Jakarta. Foto tersebut berjudul “Asa menyambung hidup, Jakarta” yang
berarti, menggambarkan perjuangan seorang anak manusia menempuh kehidupan yang
keras.
Selain itu, sisi kanan ruang pameran juga terpampang bagaimana cara
seseorang mengais sesuap nasi di ibu kota Jakarta. Bingkai berukuran 3x4 meter mengisahkan
lelaki dewasa yang berjualan es keliling. Ia bersepeda mengelilingi jalan untuk
menjajakan dagangannya, sekotak kardus berisi lengkap aneka serbuk minuman
berasa, kopi serbuk dan tak lupa termos yang berisi air.
Foto tersebut mengisahkan tentang perjuangan seorang ayah selaku
kepala keluarga untuk mencari nafkah keluarga. Pemandangan tersebut seolah tergambar
dalam foto karya Yasir Arafat yang berjudul “Penjual Es Keliling”. Dalam karya
tersebut terlihat pemandangan rakyat kecil
yang biasa dijumpai di jalanan ibu kota.
Pemeran
kali ini mengambil tema besar Begin,
yang berarti memulai. Tema tersebut menceritakan bagaimana mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta mulai
mengenal dan mempelajari lebih intens teknik-teknik dalam foto jurnalistik.. Acara tersebut berlangsung di lobby Fakultas Ushuluddin (FU) UIN
Jakarta dari 16 hingga 19 Juni ini menampilkan
102 buah foto dengan 51 pameris.
Selain itu, dalam pameran tersebut hadir pula Kuliah Umum
bersama Yopie Pieter dan Adek Barry. Tak hanya menyajikan gambaran tentang kehidupan kaum
marginal Jakarta. Berbagai macam fotografi dengan objek yang berbeda-beda juga
terpajang apik memenuhi ruangan.
Menurut Ketua pameran Foto
Jurnalistik angkatan 2012 Eva Fauziah, terselenggaranya pameran foto ini sebagai pemenuhan tugas akhir mahasiswa Jurnalistik semester enam. “Selain tugas kuliah, pameran
ini kan bisa lebih mengasah kreativitas mahasiswa dalam bidang fotografi
jurnalisik,” katanya, Kamis (18/6).
Salah
satu pengunjung, Dede afrizal mengatakan karya fotografi merupakan media yang bisa memberi informasi dan menyampaikan
pesan. “Foto kan
wadah bagi fotografer untuk menuangkan isi hati di saat
lidah tak mampu bercerita,” ujar mahasiswa Jurusan Aqidah Filsafat (AF).
Senada dengan Dede, Asep
Irman yang merupakan salah satu mahasiswa Jurusan Aqidah Filsafat juga
mengatakan, pameran ini berhasil menyampaikan apa yang ada dalam gambar, karena
setiap foto dibuat judulnya. Selain itu ia menambahkan, “setiap foto mempunyai
nilai sastra, filsafat, dan daya imajinatif, semuanya itu tersampaikan dalam
pameran ini,” pungkasnya.
Z