Membumikan Alquran dan membiasakan muslim
bertilawah satu juz dalam sehari merupakan kegiatan
yang mulia. Namun, untuk menerapkannya dalam keseharian tidak semudah membalikkan
telapak tangan. Meskipun begitu, hal tersebut tak sedikit pun menyurutkan niat
Bhayu Subrata dan Pratama Widodoatas mendirikan komunitas One Day One Juz yang kini familiar dengan sebutan ODOJ.
Tak mudah membiasakan bertilawah sebagai kegiatan sehari-hari juga dibenarkan Ketua Promosi Masyarakat (Promas) ODOJ, Muhammad Sakir. Ia bercerita, bermodalkan semangat mengaji dan
kepedulian sesama, Bhayu bersama Pratama sejak 2007 mulai membiasakan
bertilawah satu juz dalam sehari. Akhirnya,
mereka pun memberanikan diri menggagas ODOJ ini menjadi sebuah komunitas, dengan
langkah pertama mengajak teman seprofesi untuk ikut bertilawah. Di luar dugaan
masyarakat pun menyambut positif. Terbukti, banyak masyarakat yang bergabung dalam
ODOJ.
“Selalu ada pro dan
kontra. Tapi ambil sisi baiknya aja, lewat ODOJ kita bisa rutin membaca Alquran,” ujar Mahasiswa Universitas
Indraprasta (Unindra) ini. Mulanya,
lanjut Sakir, untuk berkomunikasi dan mengontrol anggota ODOJ, Bhayu
mengimbaunya melalui pesan singkat. Namun, seiring berkembangnya teknologi pada 2010 diperkenalkan Ricky Adrinaldi, ajakan mengaji beralih
menggunakan aplikasi whatsapp.
Ia menambahkan, dengan whatsapp odojers,
sebutan untuk anggota ODOJ, lebih mudah dikontrol. Hal ini karena mereka tergabung dalam satu grup yang terdiri
dari 30 orang ditambah satu admin untuk mengontrol. Terlebih, untuk mempermudah
odojers menyelesaikan satu juz dalam
sehari, komunitas
ini juga memakai sistem 2x5.
Artinya, membaca dua halaman Al-Quran setiap selesai sholat
fardhu.
Saat ini, tercatat 120 ribu odojers yang tak hanya tersebar di
Indonesia, melainkan juga di Asia dan Eropa. “Bukan cuma di Indonesia, odojers
juga ada di Hongkong, Singapura, Australia, Malaysia, Inggris, dan Jepang,” ujar pria asal Banten ini.
Selain bertilawah,
ODOJ juga mengadakan Ngaji on the tpot
(ngaos), Tausiyah Online, dan
juga Sebar Alquran Nusantara (SAN). Ngaos diadakan satu bulan
sekali. Sejak ODOJ berdiri hingga sekarang,
ngaos sudah pernah dilakukan di Pasar Modern, Taman Kota, bahkan di kereta.
Meskipun begitu, siapapun bisa bergabung dengan ODOJ. Salah satu
caranya bisa langsung mengunjungi www.onedayonejuz.org
dan mendaftar di website tersebut.
Perjalanan sebuah komunitas tak melulu berjalan mulus. Begitu pun dengan
ODOJ yang pernah menghadapi berbagai kendala. Semisal, komunikasi antar
anggota yang tak selalu intensif dan komunikatif. “Ada odojers lupa melapor
seusai tilawah dan tak sedikit pula yang meninggalkan
grup whatsapp tanpa seizin admin,” ungkapnya.
Banyaknya kendala yang dihadapi, tak membuat pengurus ODOJ patah
semangat. Sakir pun berharap agar masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama
Islam dapat bertilawah minimal satu juz
dalam satu hari. Tak hanya itu, ia juga berharap odojers dapat konsisten
menjalankan tugas dengan ikhlas dan jujur. “Semoga seluruh
umat muslim khususnya Indonesia bisa berjiwa Al-qur’an dan menjiwai Alquran,” tutupnya.
Yasir Arafat