“Ting...
nang... ning... nung...” begitulah bunyi suara gamelan yang dimainkan para
pemain musik tradisional saat acara Serayu Makantar-kantar dimulai. Suara denting
gamelan khas Banjarnegara, Jawa
Tengah merayu penonton untuk menikmati jalannya acara. Suara denting gamelan
yang diiringi nyanyian sinden membuat tarian penonton semakin antusias.
Berbarengan
dengan alunan gamelan, seorang penari datang dari belakang panggung sembari
berlari-lari kecil hingga tepat berada di tengah panggung. Lalu empat penari lainnya juga menarikan Sendratari Mandalang
Serayu. Mereka berjajar rapi.
“Hosa...hosa...”
teriak salah seorang pemain gamelan di tengah alunan musik. Beriringan dengan suara gamelan, para penari mengangkat dan menurunkan pundak mereka. Dalam tarian
itu, penari sesekali melebarkan rok warna hitam yang mereka kenakan. Gerak
tarian pun menjadi cepat mengikuti dentingan gamelan.
Selepas
pemain musik memainkan gamelan, sang dalang menceritakan jalannya cerita dalam
tarian Sendratari Mandalang Serayu. Tak lama kemudian, datang penari laki-laki
dari arah kanan dan kiri panggung. Mereka adalah Kesatria Pandawa dan Kurawa.
Dalam
tarian Sendratari Mandalang Serayu, menceritakan Kesatria Kurawa yang kalah dari
Kesatria Pandawa dalam perlombaan membuat Sungai Serayu di Jawa. Kemudian para
penari perempuan menghampiri Kesatria Pandawa dengan membawa kendi berhiaskan
melati. Para penari perempuan berjajar menghampiri
Kesatria Pandawa seraya menari dan memberikan isi kendi yang mereka bawa.
Ki
Dalang kembali menuturkan jalannya cerita. Penari perempuan menyibakkan
selendang yang mereka pakai dalam tariannya. Mereka menutupi Kesatria Pandawa
dengan kain hitam bercorak merah muda yang mereka bawa sambil menggiring para
kesatria ke belakang panggung, pertanda tarian Sendratari Mandalang Serayu
telah selesai. Suara gemuruh tepukan tangan pun terdengar begitu meriah di
Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah seusai acara.
Pergelaran
seni Serayu Makantar-Kantar ini, dihadiri oleh 900 anggota paguyuban
Banjarnegara, 120 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Banjarnegara, dan kurang
lebih 500 pengunjung umum. Pergelaran seni tahunan yang dilaksanakan setiap
tahun di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara.
Ketua
pelaksana Pergelaran Serayu Makantar-Kantar, Ajis Ahmad mengatakan, acara ini
sebagai agenda Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan masing-masing kabupaten,
salah satunya Banjarnegara. “Acara ini bertujuan memperkenalkan produk unggulan
Banjarnegara melalui seni budaya,” kata Ajis.
Salah
satu pengunjung acara pergelaran seni budaya Serayu Makantar-kantar, Lutfi
Hakim, mengatakan, ia senang akan adanya acara ini. “Menurut saya, acara
pergelaran seni ini cukup bagus, karena melalui pergelaran ini masyarakat
Banjarnegara yang berada di luar kota dapat berkumpul dalam acara ini,” tutur
Lutfi Hakim.
DF