Keprihatinan terhadap jumlah anak jalanan di
Bogor yang terus meningkat menjadi pemicu Indah Khoiriyah dan Aulia
Rizqi Nur Abidi untuk berbagi
ilmu pada anak-anak malang itu. Keinginan mengubah mindset anak jalanan soal pentingnya
pendidikan mengiringi niat mereka.
Lama mengenyam pendidikan di Universitas Islam
Negeri (UIN) Jakarta, Indah dan alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB), Aulia, berniat
membangun Rumah Merah Putih (RMP). Komunitas yang membantu kebutuhan anak-anak jalanan khususnya di bidang
pendidikan. Saat ini, RMP menjalani rutinitasnya di Aula Pasar Warung
Jambu, Bogor dan Kampung Ciheuleut, Pakuan Bogor.
Mendirikan
RMP bagi dua dara asal kota hujan ini tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Karena tak banyak di antara anak-anak
jalanan memiliki niat belajar. Jangankan belajar, untuk sekadar berkumpul pun sulit.
Sampai akhirnya Indah dan Aulia aktif mengikuti rutinitas keseharian mereka—mengamen
dan mengumpulkan sampah—sebagai upaya pendekatan keduanya.
Tak ingin usahanya sia-sia, Indah
dan Aulia pun mengutarakan niat mereka mendirikan komunitas belajar bagi
anak-anak jalanan kepada Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi
(Disnakersostrans) Kota Bogor. Niat itu pun disambut baik oleh petugas dinas sosial.
Tepatnya pada awal Desember 2012 RMP berdiri.
Setelah RMP
berdiri dan memiliki tempat, Indah dan Aulia membagi kegiatan RMP menjadi
kegiatan rutin dan non rutin. Kegiatan belajar mengajar bagi anak jalanan dan marginal
di Kota Bogor menjadi rutinitas RMP tiap Sabtu dan Minggu.
Tak hanya materi
formal, RMP juga mengadakan kegiatan belajar dengan materi non formal. Materi
ini dikhususkan pada pengembangan kemampuan seperti olahraga, kesenian, sains,
dan lain-lain. Pengembangan skill ini
ditujukan untuk menggali potensi anak sesuai dengan bakat masing-masing.
Sementara
kegiatan non rutin RMP di antaranya mengadakan program Jalanan Berbagi yang
diadakan tiap bulan Ramadhan. Program ini mengajak anak-anak jalanan binaan RMP
berbuka puasa bersama dan berkunjung ke panti-panti sosial. “Kegiatan ini
ditujukan untuk mengasah empati anak dan memberikan pembelajaran bahwa memberi
lebih baik daripada menerima,” kata Indah, Minggu (19/4).
Sejak awal
berdirinya, pada 22 Desember 2012, RMP terus melebarkan sayapnya. Terbukti,
hingga kini, tercatat sebanyak 40 orang tergabung menjadi bagian RMP. Jumlah
pengurus tetap RMP terdiri dari 10 orang, sedangkan jumlah volunter pengajar
lepas terdiri dari 30 orang.
Soal komunitas, sebagai founder, Indah memberi keleluasaan bagi siapa saja yang ingin
bergabung menjadi bagian RMP. “Mudah, hanya perlu berkomitmen dan
memiliki passion di bidang sosial dan
anak-anak serta mengikuti program magang yang kami adakan,” ujar alumnus UIN
Jakarta ini bersemangat.
Arini Nurfadilah