Berkepala angsa, berkaki manusia. Keduanya menjadi
ciri yang utuh sebagaimana tampak pada Golden
Wombs, salah satu karya dalam pameran lukisan bertajuk Merging Metaphors di Galeri Nasional Indonesia, yang diramaikan
oleh 25 seniman dari 10 negara Associations of South East Asian Nation (ASEAN),
Jumat (27/3).
Seema Kohli ikut serta memajang karyanya yang kaya
warna. Berlatar belakang merah dengan bingkai emas, pelukis asal India ini
melukiskan seekor angsa berkaki manusia yang tengah mengepakkan kedua sayapnya.
Kaki angsa itu berpijak ke bumi seolah ingin lari. Ia
mencari ketenangan, dengan mengayunkan kedua sayapnya menandakan kerinduannya
akan kebebasan. Tidak ada tekanan dari siapapun.
Tak seperti Seema Kohli yang memilih tampilan padat
dan penuh warna, seniman Vietnam, Ngo Van
Sac menyuguhkan warna tenang di lukisan Distance.
Dalam lukisan tersebut jelas terlihat seorang laki-laki tua berkacamata
menghadap ke samping. Nuansa cokelat dan hitam turut mendukung lukisan ini.
Laki-laki itu tengah menunggu seseorang yang berada
jauh. Meski tulang belulang ikan mengelilinginya, ia tak menghiraukan. Tetap
menanti seseorang yang seolah akan datang dari jarak yang tidak bisa ditembus
siapapun.
Lukisan berjudul Merging
Metaphors juga menarik perhatian pengunjung. Menurut kurator pameran,
Sushma K, lukisan yang berukuran 4x3 meter ini sengaja diciptakan bersama oleh group work sebagai simbol acara Merging Metaphors. Lukisan ini menggambarkan
beberapa objek, seperti manusia, rusa, kepala tanpa tubuh, dan beberapa objek
abstrak.
Dalam lukisan yang menggunakan kain kanvas sebagai
dasarnya, Merging Metaphors memasukkan
semua unsur perbedaan dari setiap seniman. “Setiap seniman dari negara-negara
ASEAN membawa ciri negara mereka masing-masing,” tandas Sushma K, Jumat (27/3).
Kesan sesak dan padat juga lekat pada lukisan Indian Girls karya seniman asal Myanmar,
Min Wae Aung. Enam perempuan lengkap dengan selendang mereka masing-masing.
Dari enam perempuan tersebut, hanya satu orang yang memakai sari (pakaian ala
India) sebagai ciri sudah menikah.
Festival of India ini turut menarik perhatian
pengunjung, di antaranya Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) 6 Bogor, Ester
Fransiska. Baginya, adanya pameran ini dapat menambah koleksi fotonya. Ia mengaku terkesan dengan lukisan
Myanmar bertema Gymnasts-I dan II karya
Zaw Mong @ Win Zaw. “Acara ini menarik, kebetulan aku suka foto, makanya seru,”
tuturnya, Jumat (27/3).
Arini Nurfadilah