![]() |
(Sumber: twitter.com/ofathurahman) |
Menyusul pergantian dekan yang terjadi di beberapa
fakultas, mantan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Oman Fathurrahman
menulis surat terbuka untuk Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dede Rosyada. Dalam surat yang dimuat pada Rabu,
(18/3) di blog pribadinya, encepkuningan.blogspot.com, Oman menyesalkan proses pemilihan
dekan baru yang menurutnya tidak transparan. (Baca: Surat Terbuka Untuk Rektor UIN Jakarta)
Oman yang menerima Surat
Keputusan (SK) pemberhentian pada Senin,
(9/3) lalu juga menyesalkan beberapa poin dalam Statuta UIN Jakarta yang menurutnya
diabaikan panitia seleksi (pansel) dekan baru.
Dalam pasal 46 ayat 2 salah satunya, “Pengangkatan dekan didasarkan pada potensi dan kemampuan calon untuk
meningkatkan kinerja dan mutu fakultas di bidang pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.”
Menurut Oman, pansel dekan yang diketuai oleh Wakil Rektor II Bidang Administrasi
Umum, Abdul Hamid itu, telah mengabaikan ayat 2 dalam pasal 46 tersebut. Pasalnya,
hingga menerima surat pemberhentian sebagai Dekan FAH, Oman tidak pernah mengikuti uji komptensi
perihal dirinya yang bakal diganti atau melanjutkan masa jabatan baru.
“Saya langsung diganti saja oleh dekan yang Bapak kehendaki, entah atas
dasar pertimbangan apa,” tulisnya dalam surat terbuka itu.
Selain itu, Oman juga menyesalkan Dede yang mengabaikan keputusan pansel
mengangkat dekan baru padahal tidak memenuhi syarat minimal seperti yang
ditentukan pasal 44 statuta. Misalnya, mengangkat sekretaris Satuan Pemerika
Internal (SPI) yang berstatus non PNS. “Apakah Bapak memiliki
pemahaman dan penjelasan tersendiri terkait ayat-ayat tersebut?”
Oman juga merasa tidak melakukan kesalahan fatal
sehingga menyebabkan dirinya harus melepas statusnya sebagai orang nomor satu
di FAH seperti yang tetulis dalam pasal 52 Statuta UIN Jakarta.
Bahkan sebaliknya, ia mengaku telah melakukan
capaian-capaian bagi fakultasnya. Karena itu, ia berharap Dede memberikan
kejelasan soal status pemberhentiannya. “Apakah kinerja saya seburuk dekan-dekan lain yang
Bapak angkat kembali itu? Mohon maaf Pak, saya ingin tahu keburukan saya
sendiri,” tulisnya.
Sebelumnya, pada Senin, (9/3), Melalui SK
Rektor No 145 Tahun 2015 itu, Dede melantik dekan 11 dekan dari semua fakultas
untuk masa jabatan 2015-2019. Di antara 11 dekan itu, tujuh dekan adalah
muka-muka baru yang dipilih pansel dekan. Sementara 4 sisanya wajah-wajah lama
yang sempat dilantik Maret 2014 lalu.
Pada kesempatan yang sama, Dede juga melantik Masykuri
Abdillah sebagai Direktur Utama Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Jakarta
menggantikan Azyumardi Azra yang telah menjabat dua periode. Dede juga melantik
JM Muslimin, mantan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), sebagai Kepala
Program Magister Pengkajian Islam SPs menggantikan Yusuf Rahman.
Thohirin