Phobia
akan agama Islam tidak berlaku di Indonesia. Meskipun pada saat ini Islam
menjadi salah satu agama yang dipandang sebagai penyebab utama terjadinya
kekacauan di dunia. Hal tersebut disampaikan oleh Azyumardi Azra sewaktu diskusi
bedah buku di Freedom Istitute, Menteng, Rabu (18/2).
Azra
menjelaskan, Indonesia memiliki skor tertinggi dalam hal peribadahan ketimbang
di negara-negara Timur Tengah yang lain. Terdapat tradisi unik seperti slametan
yang menyebabkan Islam di Indonesia mempunyai warna tersendiri di mata dunia.
Seperti halnya, aliran Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) yang berfungsi
menjembatani agama dengan negara.
“Banyak
pula cerita yang dapat menimbulkan gesekan antara agama Islam dan Kristen
yaitu, faktor kependudukan dan ideologi dalam sebuah negara,” tambah Azra.
Namun, di Indonesia hal tersebut tidak berlaku, karena pancasila sangat
bersahabat dengan semua agama.
“Jadi
jangan khawatir, di Indonesia masih terjalin kerukunan antar umat beragama,”
paparnya.
Sementara
itu, Frans Magnis Suseno mengatakan, si penulis ingin menyampaikan berbagai
konflik yang ada tetap akan terjadi meskipun agama Islam tidak ada. Hal itu
bisa dilihat dari sepanjang sejarah, jauh sebelum Islam lahir sudah banyak
konflik, misalnya Romawi Timur dengan Persia.
Gerakan
ekstrimis, papar Magnis, telah menyebar di semua agama. Tak hanya Islam dan
Kristen, di India yang dominan beragama Hindu sedang berkembang gerakan separatisme
membuat India jadi negara Hindu. Gerakan tersebut menimbulkan dampak
diskriminasi pada agama minoritas di beberapa negara.
Selain
itu, Trias Kuncahyono menjelaskan, buku Graham E. Fuller berisi sejarah agama
yang objektif. Selanjutnya, peran pemerintah juga penting guna mengendalikan
gerakan ekstrimis terhadap agama Islam.
“Dengan
kata lain, buku ini dapat mengevaluasi pandangan buruk tentang agama Islam,”
kata Trias. Ia menilai dengan judul Apa Jadinya Dunia Tanpa Islam, si penulis
menambah ketertarikan pembeli untuk membaca.
Arman
Dhani selaku moderator menyimpulkan, dalam buku mantan Wakil Ketua Central Intelegence Agency (CIA)
menggambarkan apa yang terjadi seandainya Islam tidak pernah ada. “Sejarah pun
dapat menjadi bukti bahwa kekacauan yang melanda dunia sudah terjadi sebelum
Islam lahir. Dan yang paling penting adalah menjaga kerukunan antar umat
beragama,” tutup alumnus Majalah Pantau.
Triana Sugesti