Karena
dengan meneladani dan mempelajari akhlak Nabi Muhammad, kata Kalsum,
seseorang dapat mensyukuri kehidupannya. Misalnya, kisah Nabi
Muhammad yang sejak kecil sudah tak memiliki orang tua, sehingga Nabi
harus tinggal bersama pamannya dengan kondisi serba susah. “Meski
begitu, Nabi tidak menyerah dengan kondisi seperti tersebut,”
ujarnya.
Oleh
karena itu, sambung Kalsum, sebagai umat Nabi Muhammad hendaknya kita
meniru akhlak beliau. Kalsum menceritakan kehidupannya yang merupakan
anak dari seorang tukang becak. Ia mempunyai keinginan kuat untuk
kuliah hingga jenjang S2. Akhirnya, dengan keinginan itu, ia
meneladani kisah kehidupan Nabi yang tetap semangat menjalani hidup.
Ada
tiga golongan orang yang menurut kalsum dapat mengambil hikmah dan
meneladani akhlak rasul. Pertama, orang-orang yang mengharap kasih
sayang (Rahmat) Allah. “Allah akan memberi rahmat-Nya ketika
hamba-Nya memohon rahmat serta hidayah-Nya . Juga ketika
kita berlaku baik terhadap-Nya dan menjalankan kewajiban kita,”
jelas Kulsum.
Golongan
kedua, orang-orang yang siap menghadapi datangnya hari kiamat.
Menurut wanita yang juga salah satu dosen Fakultas Ilmu Dakwah
Komunikasi ini, semua orang memang tidak tahu kapan datangnya hari
kiamat. Bahkan, beberapa orang mengacuhkan hal tersebut dan hanya
orang-orang tertentu yang mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat.
“Mereka akan meningkatkan iman, ilmu dan amal untuk menghadapi hari
kiamat,” papar Kalsum.
Ketiga,
orang yang selalu mengingat Allah. Dengan menyebut nama Allah, secara
alami, hati seseorang akan bersih dari hal-hal negatif dan cahaya
ilahi akan mudah masuk. Karenanya, untuk tetap menjaga hati
seseorang bersih dari hal-hal negatif, seseorang harus mengingat
Allah.
Sementara, Kasubag
Pembinaan Kemahaiswaan,
Masruri, mengharapkan,
peringatan maulid Nabi Muhammad ini bisa menjadi teladan bagi semua
orang. Tak hanya itu, seseorang juga harus berpikir menjadi teladan
yang baik. “Tidak hanya meneladani akhlak rasul, kita juga harus
menjadi teladan bagi orang lain,” kata Masruri.
Mahasiswa,
misalnya. Menurut Masruri, untuk menjadi teladan yang baik buat para
adik-adiknya mereka bisa belajar banyak hal dari Nabi Muhammad.
Seperti menjaga kebersihan di sekitar kampus dan berperilaku baik.
“Membangun kesadaran pada diri kita untuk menjadi lebih baik lagi,”
katanya.
Sementara
itu, Ketua Pelaksana, Santi Berlina mengatakan, peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW ini diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta kepada
Nabi Muhammad. Pula, dapat meneladani akhlakul karimah beliau.
“Karena keberadaan beliau untuk menyempurnakan akhlak umatnya,”
pungkasnya.
IP