![]() |
(Dok. Pribadi) |
Bermula
dari pengalaman berorganisasinya di Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Muhammad Ulum, membulatkan tekadnya untuk
mencalonkan diri sebagai ketua Dewan Mahasiswa Universitas (Dema-U). Selama
satu periode kepengurusan di HMJ, ia berada di bawah divisi Penelitian dan
Pengembangan (Litbang).
Memasuki
tahun kedua perkuliahan, Ulum mengikuti open recruitment Dewan Mahasiswa
Fakultas (Dema-F) dan diterima sebagai anggota divisi litbang. Karena masa
jabatan yang cukup lama, Ulum beralih jabatan dari anggota litbang menjadi
wakil sekretaris jenderal (wasekjen) di fakultasnya.
Tak
berselang lama, Ulum diminta untuk menjadi sekretaris di Dema-U. Dengan pengalaman organisasi di dalam kampus yang
cukup mumpuni, Ulum mengajak Dedi Eka Setiawan untuk mendampinginya sebagai
wakil ketua di Dema-U.
Dengan
visinya yang bertujuan untuk memajukan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di
bidang keilmuan, berkarakter islami, dan membawa nilai-nilai keindonesiaan,
pria kelahiran Jakarta ini berhasil menjadi ketua Dema-U terpilih. Ia mendapat
perolehan suara sebanyak 4.144 suara di Pemilihan Umum Raya (Pemira) 2014 ini.
Selaras
dengan misinya yang ingin menjalin, mempererat, dan memperkokoh hubungan dengan
seluruh civitas akademika UIN Jakarta, Ulum ingin memperbaiki hubungan
antara Dema-U, organisasi internal kampus, dan seluruh mahasiswa. Ia menyadari,
selama ini Dema-U kurang menjalin komunikasi dengan lembaga kemahasiswaan
lainnya. “Saya harap nanti Dema-U bisa diterima dan dapat mewadahi aspirasi
serta kreativitas mahasiswa,” papar mahasiswa semester tujuh ini, Kamis (4/12).
Sebagai
langkah awal untuk mewujudkan visi dan misinya, pria kelahiran 4 Juni 1993 ini
berencana untuk membuat kegiatan yang akan
menyatukan fakultas dan jurusan di UIN Jakarta. Ulum menyatakan, masih
terdapat gap dalam hubungan antara fakultas dan jurusan.
Ulum
memaparkan, bentuk kegiatan yang akan ia laksanakan untuk mempererat hubungan
antara mahasiswa yaitu berupa olimpiade di bidang olahraga dan kesenian. Ia
menambahkan, sebagai wadah dalam menyalurkan minat dan bakat mahasiswa, Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) pun akan diikutsertakan dalam kegiatan tersebut.
“Dema-U akan memperbaiki komunikasi dan koordinasi dengan UKM,” kata mahasiswa
jurusan Manajemen Keuangan ini.
Selain
olimpiade, Dema-U juga akan mengadakan
forum diskusi yang akan dihadiri oleh forum fakultas, forum jurusan, forum
primordial, dan UKM. Rencananya forum tersebut diadakan satu atau dua minggu
sekali. “Dalam forum itu akan membahas ide serta gagasan mahasiswa dalam rangka
memajukan UIN Jakarta,” tutur Ulum.
Nantinya,
Dema-U akan lebih mendengarkan dan menyalurkan aspirasi mahasiswa. “Pastinya
Dema-U akan lebih mengutamakan kepentingan mahasiswa daripada rektorat. Ada hal
apa pun dari rektorat Dema-U akan segera memberitahu fakultas, jurusan, dan
UKM, ” kata Ulum.
Selain itu,
apabila ada keputusan rektorat yang represif, Ulum mengatakan, lembaga internal
UIN Jakarta harus memperbaiki pola komunikasi terlebih dahulu demi menyatukan suara
mahasiswa. Ia menambahkan, setelah adanya komunikasi, barulah diadakan diskusi
bersama untuk memutuskan apakah mahasiswa akan bertindak pro atau kontra. Lalu,
lanjutnya, keputusan tersebut akan dibicarakan dengan pihak rektorat.
Dalam masa
jabatannya sebagi ketua Dema-U, ia ingin lebih memublikasikan fakultas dan
jurusan umum yang ada di UIN Jakarta. “Merupakan suatu kebanggaan tersendiri
apabila fakultas dan jurusan umum bisa lebih maju dan terkenal daripada saat
ini,” ujar Ulum.
Menurut
Ulum, tanpa harus dipublikasikan ke masyarakat, fakultas keagamaan di UIN sudah
terkenal. “Jika ada kegiatan-kegiatan di luar UIN saya akan memperkenalkan
fakultas dan jurusan umum seperti FEB, Fakultas Sains dan Teknologi (FST), dan
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), tapi bukan berarti mengesampingkan
fakultas keagaaman,” jelas Ulum.
JK