“Jancuk, Jancuk, jangan cuma kuliah!” teriak mahasiswa-mahasiswa
yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta saat karnaval keliling kampus pada hari
pertama UKM EXPO. Acara tersebut merupakan agenda tahunan UKM yang
diselenggarakan untuk mahasiswa baru saat masa Orientasi Pengenalan Akademik
(OPAK). Namun, tahun ini berbeda. Acara istimewa UKM itu digelar setelah OPAK.
Dengan tema JANCUK (Jangan Cuma Kuliah) Be Creative
and Innovative, UKM EXPO berlangsung dari 24-26 September di lapangan parkir
Student Center (SC). “UKM EXPO tahun ini
sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,” ujar ketua panitia UKM EXPO, Oky
Primadeka, Rabu (1/10).
Selain diisi dengan acara-acara yang edukatif, kata
Oky, UKM EXPO kali ini juga lebih interaktif. “Seperti seminar seni Islam, talk
show handicraft, lomba nyanyi dan stand up comedy, penampilan-penampilan UKM,
operasi bersih, dan nonton bareng,” jelas mahasiswa yang tergabung di UKM
Foriegn Language Association (FLAT) tersebut.
Menurutnya, UKM EXPO sangat penting bagi mahasiswa
baru yang ingin tahu lebih dalam tentang
UKM-UKM di UIN Jakarta. Meski demo UKM saat OPAK sudah dilakukan, bagi Oky itu
saja belum cukup. Karena menurutnya, UKM EXPO juga menjadi ajang pembuktian
atas pandangan miring terhadap mahasiswa yang
terlibat di UKM. “Banyak yang berpikir bahwa masuk UKM itu buruk,
padahal tidak sedikit anggota UKM yang berprestasi secara akademis maupun
non-akademis,” jelasnya.
Namun, Oky merasa kurang didukung oleh bagian
kemahasiswaan dalam menyelenggarakan
kegiatan tersebut. Sehingga, panitia UKM EXPO harus mengumpulkan dana swadaya
dari masing-masing UKM dan harus bersusah payah mencari tempat. “H-1 kami baru
dapat tempat, itu pun separuhnya masih digunakan untuk parkir,” keluhnya.
Sementara itu, ketua Forum UKM, Fadilla Anwar
mengatakan, UKM EXPO adalah sarana untuk menjaring mahasiswa baru agar tertarik
bergabung dengan UKM. Ia menuturkan, UKM EXPO kali ini sengaja dibuat lebih
interaktif agar mahasiswa baru tertarik untuk berkunjung.
Berkaitan dengan tema,
Fadil menjelaskan, “JANCUK” Be Creative and Innovative merupakan bentuk
keprihatinan UKM terhadap mahasiswa baru. Ia memaparkan, tema tersebut dipakai untuk mengajak mahasiswa
baru aktif berorganisasi. “Jangan sampai mereka cuma kuliah pulang kuliah
pulang (kupu-kupu), padahal organisasi itu penting,” katanya.
Meski UKM EXPO terselenggara dengan dana yang minim,
Fadil merasa senang karena anggota tiap UKM sangat antusias dengan kegiatan-kegiatan
UKM EXPO. “Mulai dari karnaval, seminar, lomba, operasi bersih, nonton bareng,
mereka sangat antusias,” kata Ketua Forum UKM itu.
Fadil berharap,
UKM lebih so-lid dalam membangun kerjasama agar setiap kegiatan yang
dilakukan sukses. Ia juga menghimbau
agar mahasiswa baru ikut bergabung dengan UKM. Karena baginya, UKM merupakan
tempat mahasiswa mengasah bakat dan kreatifitas.
Salah satu mahasiswa baru yang berkunjung, Khori
Bhaktiar Rahman mengatakan, UKM EXPO
sangat membantunya mengenal kegiatan dan jenis UKM. Selain itu, lanjut
Khori, UKM EXPO juga membuatnya tahu prestasi-prestasi UKM di dalam maupun luar negeri.
Namun, Khori menyayangkan lokasi UKM EXPO yang
menurutnya tidak menarik. Stan-stan UKM yang
sempit pun membuatnya tidak fokus saat mendengar informasi dari UKM yang
ia kunjungi. “Terlalu sempit, bahkan satu tenda dua UKM,” ungkap mahasiawa baru
Jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
(FIDIKOM).
Ahmad Sayid Muarief