Pengadaan
fasilitas sepeda di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta
merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan program kampus bebas polusi udara.
Sayangnya, sepeda-sepeda tersebut tidak
terawat bahkan sebagian besar rusak.
Menurut mahasiswa
Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Faisal Ahmad
Faqihuddin, sepeda milik UIN Jakarta sudah tak layak pakai. Selain itu, kata
Faisal, lahan parkir kendaraan bermotor semakin semrawut yang menyebabkan lahan
parkir sepeda berkurang. “Kalau bisa sepeda kampus dan tempat parkirnya
diperbanyak,”ujar mahasiswa yang setiap hari menggunakan sepeda ke kampus ini,
Rabu (22/10).
Senada dengan
Faisal, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
(FITK), Desi Mariyana mengatakan, seharusnya sepeda kampus dirawat meskipun
jumlahnya hanya sedikit. Menurutnya, sepeda kampus dapat mengurangi kebisingan yang
disebabkan kendaraan bermotor.
Lain Desi lain
lagi Ainun Jaariyah. Menurut mahasiswa yang tergabung dengan Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan
(KMPLHK) Ranita, sepeda kampus tak begitu penting jika dari rumah tetap membawa
motor. “Sama saja enggak mengurangi polusi udara kalau sepeda hanya dipakai di dalam kampus,” tandasnya.
Menanggapi hal
tersebut, Kepala Bagian Umum UIN Jakarta, Muhammad Ali Meha mengatakan, jumlah
sepeda yang dimiliki UIN Jakarta masih sedikit dan jarang dipakai.
Sepeda-sepeda itu pun tidak pernah diperiksa karena tidak ada manajemen yang
mengurusnya.
Sepeda kampus
dan tempat parkirnya, lanjut Ali Meha, merupakan pemberian dari Bank Tabungan
Negara (BTN) melalui Program Pengembangan Operasional (PPO). Ia menjelaskan, sepeda-sepeda
tersebut awalnya digunakan satpam untuk patroli keliling kampus. Namun,
sekarang satpam jarang menggunakannya karena mereka sudah difasilitasi dua unit
sepeda motor. “Sepeda kampus juga dapat dipinjam mahasiswa,” tambah Ali Meha.
Kepala Kantor
Kas BTN Ciputat, Laksono Hadi menuturkan, BTN menyerahkan tanggung jawab
sepenuhnya kepada UIN Jakarta perihal perawatan sepeda tersebut. “BTN hanya
menyediakan apa yang diperlukan oleh kampus. Jika fasilitas tersebut tidak
dipakai, itu bukan tanggung jawab BTN,” ungkapnya, Senin (20/10).
Sementara itu, Wakil
Rektor Bidang Administrasi Umum, Amsal Bakhtiar mengatakan, UIN Jakarta akan
dijadikan kampus yang bebas dari kendaraan bermotor. Sehingga, seluruh sivitas
akademika UIN Jakarta menggunakan sepeda sebagai alat transportasi di dalam
kampus.
“Dalam master plan, UIN akan membangun gedung
parkir khusus mobil dan motor. Nantinya, dosen, pegawai, serta mahasiswa naik
sepeda dan jalan kaki di dalam kampus,” jelas Amsal, Selasa (22/10).
Meski memiliki banyak
kendala, seperti dana pembelian sepeda yang tidak ada dan parkir khusus
kendaraan bermotor yang belum tertata rapi, Amsal berharap realisasi UIN
Jakarta bebas polusi udara dapat terwujud secepatnya. “Semua tergantung rektor
baru, mau melanjutkan programnya atau tidak,” pungkasnya.
JK