Wireless Fidelity (Wi-Fi) merupakan fasilitas yang digunakan oleh
hampir semua perusahaan, cafe,
atau tempat makan untuk menarik pengunjung. Begitupun di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Wi-Fi menjadi fasilitas yang digandrungi
mahasiswa untuk mengakses informasi. Namun adanya perubahan akses Wi-Fi di UIN Jakarta, menyebabkan mahasiswa
kesulitan menggunakan fasilitas itu.
Agar dapat mengakses Wi-Fi kampus, mahasiswa harus mengisi form
yang di dalamnya terdapat Identity
Display (ID) dan password. Keduanya diisi dengan
Nomor Induk Mahasiswa (NIM) yang dimiliki setiap mahasiswa. Tetapi, sebagian
mahasiswa mengeluhkan perubahan akses Wi-Fi tersebut.
Salah satunya, mahasiswa Jurusan
Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Alvan Ridwan. Sebelumnya, ia tidak
bisa mengakses Wi-Fi @MHS.UINJKT.AC.ID meskipun telah memasukan ID serta password dengan NIM yang ia miliki.
Alvan mengatakan, ketika mengisi form yang disediakan pihak Pusat Informasi
dan Pengolahan Data (PUSTIPANDA) ia tidak bisa mengakses internet. “Saya
sendiri tidak tahu kenapa tidak bisa diakses,” ujar Alvan, Senin (27/10).
Senada dengan Alvan, mahasiswi
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Mauliza
Ahmad mengatakan, pemakaian Wi-Fi @MHS.UINJKT.AC.ID agak sulit untuk diakses. “Jadi saya
lebih menggunakan akses Wi-Fi yang dimiliki fakultas saya,”
tegasnya, Senin (27/10).
Menurut Mauliza, dirubahnya cara
mengakses Wi-Fi kampus membuat fasilitas tersebut
tidak dapat diggunakan oleh sembarang orang. Ia juga mengeluhkan keterlambatan
PUSTIPANDA dalam mengaktivasi NIM, sehingga banyak mahasiswa yang tidak bisa
mengakses Wi-Fi kampus.
Berbeda dengan Alvan dan Mauliza,
mahasiswa Jurusan Tafsir Hadist Fakultas Ushuluddin (FU) Alfal Ghani bahkan
belum mengetahui perubahan akses Wi-Fi tersebut. “Saya pernah menggunakan Wi-Fi kampus, tapi saya tidak tahu kalau
sekarang cara mengaksesnya sudah diubah,” ujarnya, Senin (27/10).
Menanggapi hal tersebut, staf
bagian support PUSTIPANDA Hanafi Mohan
menjelaskan, kegagalan mahasiswa mengakses Wi-Fi kampus disebabkan NIM mereka belum
teraktivasi. Ia menambahkan, minggu lalu hanya sebagian NIM yang diaktivasi,
tetapi sekarang semua NIM sudah diaktivasi dan bisa digunakan.
“Asalkan NIM yang mahasiswa
masukkan benar, karena bisa saja mahasiswa melakukan kesalahan dalam penulisan password yang menyebabkan mereka tidak bisa
mengakses Wi-Fi,” ujarnya,
Selasa (28/10).
Ia menjelaskan, perubahan akses Wi-Fi diterapkan agar memudahkan mahasiswa
saat mengakses internet di wilayah kampus. Selain itu, kata Hanafi, perubahan
akses Wi-Fi dilakukan untuk mencegah
penyalahgunaan Wi-Fi kampus.
Senada dengan Hanafi, Pimpinan
PUSTIPANDA, Husni Teja menjelaskan, perubahan akses Wi-Fi ini diterapkan agar pemakaian
internet yang dilakukan oleh mahasiswa bisa dikontrol.“Dengan adanya penerapan
perubahan akses Wi-Fi ini, mahasiswa harus mengatur
pemakaian internet secara bijak agar pemakaiaanya tidak berlebihan,” tuturnya,
Selasa (28/10).
RR