Judul: Bertuhan
Tanpa Agama
Penulis: Bertrand Russel
Penerbit: Resist Book
Isi: 321 Halaman
Terbit: April 2013
ISBN: 979-3723- 58-0
“Saya
menganggap agama sebagai penyakit yang tak terungkap bagi umat manusia”. Kalimat tersebut diungkapkan oleh Bertrand Russell
sewaktu debat publik bersama para tokoh agama. Russell terkenal dengan
pemikirannya yang bebas mengenai masalah agama. Sepanjang hidupnya, ia
mendekati agama sebagai seorang filosof, sejarawan, kritikus sosial, dan
individu.
Saat
perdebatan itu, Russell mengatakan, ia akan menegur penciptanya karena tidak
menyediakan cukup bukti eksistensi dirinya. Sindiran anti agama yang kerap
keluar dari mulutnya membuat Russell mengundurkan diri sebagai professor di
City College, New York. Hal lain juga karena adanya persekongkolan di kalangan
tokoh agama yang tidak menyukai pandangannya.
Saat usianya
tujuh belas tahun, tulisan esai yang menyinggung masalah agama terkumpul di
buku harian rahasia. Catatan perjalanan hidup dari beberapa tulisannya
menunjukkan ia menolak keras terhadap akar gerakan agama yang menurutnya masih
kolot. Tulisan esai yang terkenal, di antaranya yaitu ‘Ibadat Manusia Merdeka’
dan ‘Esensi Agama’.
Kedua esai
tersebut merupakan bentuk ibadat yang ia lakukan untuk lebih percaya kepada
Tuhan. Selain itu, bukunya yang berjudul Principles of Social Recontruktion
menjadi salah satu bentuk seruannya terhadap misteri kehidupan. Banyaknya
kejadian yang belum terungkap menjadikan kebenaran harus berlandaskan tujuan.
Sehingga, manusia harus lebih waspada dalam menyikapi hal yang belum terungkap
di kehidupan.
Sedangkan tulisannya
di buku The Philosophy of Bertrand Russell merekam sikapnya pada agama
secara kompleks. Menurutnya, agama dibutuhkan untuk pedoman hidup manusia
sedangkan ia beranggapan bahwa agama yang selama ini dianut belum ia rasakan
seutuhnya.
Rohanian
katholik, Anthony Grayling mengatakan, meskipun Russell keras terhadap agama
namun ia adalah pribadi religious. Hal ini dibenarkan oleh anaknya Katherina
Tait, ia menyebutkan ayahnya seorang yang peka akan pertapa suci di jaman yang
religious. Penulis biografi Russell, Ray Monk, beranggapan bahwa dasar mencari
Tuhan dilakukan Russel melalui kasih sayang dengan sesama manusia.
Buku yang
berisi pandangan kritis Russell tentang agama membuat pembaca menelusuri esensi
menganut agama dan mempercayai Tuhan. Meskipun Russell mengkritisi agama, namun
ia tetap menunjukkan sikap percaya pada adanya Tuhan.
Tata bahasa dalam
buku ‘’Bertuhan Tanpa Agama” ini nampak rumit karena banyaknya diksi yang tidak
lumrah. Perlu dibutuhkan konsentrasi tinggi untuk membaca buku ini, maka
sebaiknya pembaca memiliki beberapa referensi dari sumber lain terkait si
tokoh.
TS