Dalam
menghadapi arus globalisasi, seseorang hendaknya menguasai bahasa-bahasa internasional guna
mengenal negara asing. Dengan
pertimbangan itulah Erlangga Greschinov mendirikan Komunitas
Faktabahasa. Faktabahasa didirikan untuk mengakomodasi para
pemuda untuk mempelajari bahasa dan budaya
Indonesia serta negara asing.
Dimulai
dari akun twitter @faktabahasa sejak Januari 2012,
Erlangga berkicau kepada pengikutnya di jejaring sosial, tentang kaidah bahasa
yang ideal dan budaya yang ada di dunia. Setelah aktif dengan akun twitter tersebut,
mahasiswa jurusan teknik industri Institut Teknologi Telkom Bandung ini, mulai
mengumpulkan seluruh pemuda di kota Bandung, kemudian membentuk sebuah komunitas.
Saat
ini, Komunitas Faktabahasa sudah berada di Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi dan di
beberapa kota lainnya. Anggota dan tutor berkumpul di masing-masing kota setiap
minggu untuk belajar bahasa dan budaya sesuai dengan minat. Perkumpulan ini
dikenal dengan clubbing. Pilihan bahasa
yang dipelajari, yaitu bahasa Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, Korea,
Jepang, Mandarin, Perancis, Rusia, dan Arab. Tempat dan waktu clubbing ditentukan oleh masing-masing
tutor.
“Kita
memfokuskan anggota untuk menguasai satu bahasa yang diminatinya. Selain
mempelajari bahasa, kita juga membahas budaya negara tersebut,” kata Christin
Rianti Butar, seorang tutor bahasa Mandarin di Komunitas Faktabahasa, Minggu (13/7). Sebelum bergabung dalam
komunitas, calon anggota diuji untuk mengukur pemahaman awal mereka dalam sesi
internalisasi.
Internalisasi
merupakan perekrutan anggota baru yang diadakan empat bulan sekali.
Saat masa internalisasi, setiap calon anggota menjalin pertemanan dengan calon
anggota, anggota, serta tutor dari Komunitas Faktabahasa.
“Dengan bergabungnya saya di komunitas ini, selain
mendapatkan ilmu, saya juga mendapatkan banyak teman. Saya jadi
tahu perkembangan bahasa,” kata Akira Putri, salah seorang
anggota Komunitas Faktabahasa Bogor, Selasa (15/7). Setiap clubbing, tutor membawakan materi baru
untuk didiskusikan.
Selain pertemuan setiap
minggu, Faktabahasa juga rutin mengadakan pertemuan antar regional. Akira mengatakan, walaupun tidak memiliki ruang sekretariat, komunitas
ini rutin menggelar pertemuan setiap setahun sekali di kota pusat Faktabahasa,
Bandung. Pertemuan ini bertujuan untuk mengumpulkan Komunitas Faktabahasa menjadi satu guna berbagi
pengalaman antar regional ketika clubbing.
Yono, salah seorang calon anggota komunitas ini mengatakan, ia mengetahui kegiatan
internalisasi ini dari teman kuliah. Ia berharap, dengan
bergabung dalam komunitas ini, dapat menambah
pengetahuan baginya, teman, dan
relasi dari universitas lain. “Saya merasa tertarik dengan komunitas ini. Dengan pengajaran yang disampaikan, saya dapat ilmu
yang lebih,” tutur mahasiswa Universitas
Gunadarma, Minggu (13/7).
RR