Konferensi China ASEAN Free
Trade Area
(CAFTA) akan diselenggarakan di Bali pada November mendatang. CAFTA merupakan
kerja sama regional dalam sektor ekonomi antara Republik Rakyat China (RRC)
dengan negara-negara Association of the South East Asia Nation (ASEAN). Untuk
itu, HMJ Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) bekerja sama dengan
Indonesia Youth Forum (IYF) dan HMJ Hubungan Internasional (HI) menyelenggarakan
acara ASEAN-China Youth Empowering Summit.
Ketua pelaksana teknis, Geo
Fikri Muhammad mengatakan, acara tersebut bertujuan mencari sepuluh orang
mahasiswa UIN Jakarta untuk dipilih menjadi delegasi menghadiri konferensi CAFTA
di Bali. Ia menambahkan, syarat untuk menjadi delegasi, peserta harus
mengirimkan esai dengan tema CAFTA Bagi
Indonesia. “Peserta dipilih dari hasil esai dan penyampaian hasil esai,” ujarnya,
Minggu (15/6).
Acara ASEAN-China Youth Empowering Summityang
berlangsung dari 14-15 Juni, menurut Geo, sebagai wadah untuk mahasiswa dalam
menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Ia menambahkan, acara
ini juga
ingin menggalakkan kesadaran kepada mahasiswa agar tidak terjajah
dengan adanya CAFTA.
Sebagai penutup acara, diselenggarakan
konser maiyahan oleh Cak Nun dan Kiai Kanjeng di Hall Student Center pada
Minggu (15/6).Cak Nun, panggilan akrab Emha Ainun Najib, bersama sang istri,
Nova Kolopaking, menyanyikan lagu sholawat dalam berbagai bahasa. Dengan diiringi
alat musik, mereka juga menyanyikan lagu-lagu daerah dan internasional.
Melalui lagu yang dinyanyikannya, Cak Nun berusaha
memupuk persaudaraan antar masyarakat dunia. Cak Nun mengatakan, kajian musik
bisa memunculkan fungsi estetik dalam kancah internasional. Selama konser, ia
mengajak seluruh penonton untuk menyanyi bersama dengan berbagai macam bahasa.
Maulia Nurul