Sebagai
lembaga legislatif, selain memiliki fungsi untuk mengawasi dan mewadahi
aspirasi mahasiswa, Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U) juga wajib membuat Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang nantinya akan digunakan sebagai
landasan jalannya roda organisasi di UIN Jakarta. Namun, hingga mendekati masa
akhir kepengurusan, AD/ART tersebut belum juga selesai.
Terkait
masalah tersebut, Ketua SEMA-U, Ahmad Yusuf menyatakan pihaknya memang belum
membuat AD/ART baru untuk menyesuaikan sistem organisasi kemahasiswaan di UIN
Jakarta saat ini. “Untuk masalah AD/ART kita masih mengacu pada AD/ART Keluarga
Besar Mahasiswa (KBM) UIN yang lama,” ujar Yusuf, Jumat (3/1).
Yusuf mengakui,
pihaknya juga belum maksimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Ia
menyakatakan kegiatan SEMA-U saat ini masih berupa pengawasan di tingkat
universitas saja. Seperti ketika DEMA-U mengadakan acara, SEMA-U yang
mengawasi. Terkait perumusan AD/ART, Yusuf menyatakan pihaknya masih dalam
proses penyusunan draft untuk kongres yang akan diadakan pada Februari
atau Maret mendatang.
Menanggapi
hal itu, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U), Didin Sirojudin
menyatakan, sejauh ini pihaknya merasa tak ada masalah meskipun AD/ART belum
dibuat. Menurutnya, hal itu tak mempengaruhi kegiatan yang telah diagendakan oleh
pihak DEMA-U. Hanya saja, lanjut Didin, kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan
DEMA-U sejauh ini belum mengacu pada AD/ART baru. Meski begitu, ia tetap
menyayangkan dengan tertundanya rumusan AD/ART tersebut.
Didin menambahkan,
SEMA-U mestinya melakukan beberapa hal terkait pembenahan sistem Senat di UIN
Jakarta saat ini. Menurutnya, sistem Senat yang sekarang digunakan di UIN
Jakarata belum jelas. “Sekarang, sistem yang kita pakai belum bisa dikatakan
sistem Senat. Tapi, ini adalah masa peralihan dari SG ke Senat,” jelas Didin,
Jumat (4/1).
Berbeda
dengan Didin. Sekretaris Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan
Bisnis (FEB), Achmad Munawar, berharap SEMA-U segera membuat AD/ART, karena hal
itu adalah landasan yang akan dipakai oleh seluruh organisasi di UIN Jakarta.
“Saya berharap AD/ART itu segera dibuat. Karena itu sebagai pijakan kita. Kalau
tidak ada pijakannya, bagaimana mau
melangkah,” tegas Munawar, Sabtu (4/1).
Hal
Senada juga di ungkapkan Ketua BEM Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Nur
Ikhsan Ramdhani Yusuf. Ia mengatakan, dengan belum dibuatnya ADRT ini seluruh
roda organisasi yang berjalan di UIN tak punya arah. “Proses yang kita jalani
tidak ada landasannya,” tegas Ikhsan.
Kepala
Bagian Kemahasiswaan, Abdul Razak, menyatakan sampai saat ini pihaknya memang
belum menerima laporan dari SEMA-U terkait AD/ART. Ia menyatakan, pihaknya akan
segera menindak lanjuti terkait AD/ART yang belum dibuat oleh SEMA-U. “Saya
kira itu (AD/ART) kalau memang serius, seminggu juga selesai. Kalau terkait
dana pun, kan juga bisa dibicarakan,” tukas Razak. Sementara itu, Wakil Rektor (Warek)
III Bidang Kemahasiswaan, Sudarnoto Abdul Hakim belum mau angkat bicara
terkait masalah AD/ART ini.