UIN Jakarta, INSTITUT – Keberadaan muslim di
Eropa terbilang minoritas. Meski begitu peradaban Islam di benua biru
ini tak luput dari catatan sejarah. Mungkin tak banyak yang tahu, jika
Eropa menyimpan sejuta misteri tentang Islam. Hal itulah yang
disampaikan pada acara “Bedah Film (Behind the scene) 99 Cahaya di Langit Eropa,” di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Jakarta, Rabu (30/10).
Menurut
Hanum Salsabiela Rais, sebagai penulis buku tersebut, ia ingin
bercerita tentang peradaban sejarah Islam di Eropa. “Film ini perjalanan
spiritual saya dalam menemukan sebuah peradaban Islam yang luar biasa
di Eropa,” ujanya. Bila dibandingkan dengan Indonesia, Hanum
mengungkapkan, Islam lebih lama dikenal di Eropa yakni selama 850 tahun.
Hanum menuturkan, banyak tempat di Eropa yang telah membuat
keyakinannya terhadap Islam semakin kuat. Hal tersebut diceritakan Hanum
ketika ia mengunjungi Museum Louvre, Pantheon, Gereja Notre Dame dan
Les Invalides, tempat di mana ia menyaksikan kerukunan umat beragama.
Menurut
Hanum, di tempat tersebut manusia bisa bersatu dengan pengetahuan dan
kedamaian, tanpa tindak kekerasan. Karena itulah di dalam buku tersebut,
ia ingin menunjukkan Islam sebagai Agama rahmatan lil’alamin
Senada
dengan Hanum, Dewi Sandra yang memerankan Marion Latimer seorang mualaf
yang bekerja sebagai ilmuwan di Arab World Institute Paris, merasakan
kekagumannya terhadap Islam semakin besar setelah mengunjungi Museum
Louvre. “Di museum tersebut ada satu lukisan Bunda Maria dan Nabi Isa,
kalau kita cermat memandangnya, di atas ikat kepala Bunda Maria terdapat
lafadz lailahailallah,” ujarnya sumringah.
Hal senada
diungkapkan Dian Pelangi, setelah membaca buku karangan Hanum tersebut.
Dirinya mengaku ingin menjadi seorang muslim yang baik, setelah melihat
bagaimana perjuangan umat muslim yang menjadi minoritas di Eropa.
Tak
hanya bercerita sisi historis bangunan tua di Eropa, Hanum menuturkan,
buku perdananya tersebut menceritakan tentang dilema yang dirasakan
seorang pelajar asing di negeri orang. Hal tersebut tergambar dalam
karakter Rangga yang diperankan Abimana Aryasatya, yang berjuang sebagai
muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari di Eropa.
Terinspirasi
dari buku 99 Cahaya di Langit Eropa, Guntur Soeharjanto sebagai
sutradara, terpanggil untuk memvisualisaikan buku tersebut menjadi film.
“Ada satu hal terbesit dalam pikiran, film ini harus disampaikan, ini kan sama saja dengan berdakwah,” ungkapnya, Rabu (30/10).
Acara talkshow yang
berlangsung selama satu jam lebih itu turut dihadiri para pemain film
99 Cahaya Dilangit Eropa, Hanum Salsabiela Rais sebagai penulis, Acha
Septriasa sebagai Hanum, Abimana Aryasatya sebagai Rangga, Dewi Sandra
sebagai Marion Latimer, Dian Pelangi, dan Gecchae, serta menghadirkan
sutradara Guntur Soeharjanto. (Ela)