Sejumlah polisi
bersiaga dengan menggunakan perisai sebagai pelindung. Semua polisi menggunakan
perisai untuk menutupi wajah mereka. Di depan polisi, puluhan mahasiswa semakin
mendekati mereka. Namun, salah satu dari polisi tersebut mengintip dari balik
perisaianyanya, menandakan ia tak gentar dan sudah sangat siaga untuk meredam kemarahan
mahasiswa.
Sikap siaga seorang
polisi itulah yang ingin ditunjukkan oleh Ardiansyah Pratama mahasiswa semester
enam jurusan jurnalistik dalam fotonya. Foto yang diambil ketika demonstrasi
kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) itu
berhasil terpilih menjadi sampul foto dalam pameran karya mahasiswa Jurnalistik
angkatan 2010.
Pameran foto mahasiswa Jurnalistik
selalu diadakan setiap tahun. Sebagai hasil dari pelajaran yang sudah
didapatkan selama satu semester dalam mata kuliah fotografi. Ardiansyah tak
menyangka fotonya akan terpilih, karena ia mengaku terlambat menyerahkan foto
tersebut kepada dosen fotografi, Rasdian A. Vadin untuk tahap kurasi
(pemilihan).
Pameran yang diadakan
mahasiswa Jurnalistik 2010 ini menyajikan beragam jenis foto, tidak hanya
terpaku pada satu jenis. Sehingga, pengunjung dapat melihat berbagai foto dengan
cerita yang beragam, sesuai dengan tema yang diusung pameran kali ini, Netra X.
Hal itulah yang membuat
pameran kali ini berbeda dengan yang sebelumnya. Seperti yang dikatakan ketua
panitia, M. Hendartyo Hanggi W, Netra yang berasal dari bahasa sansekerta
berarti mata. Sedangkan X merupakan angkatan Jurnalistik 2010. “Jadi Netra X
itu, mata 2010,” jelasnya, Selasa (2/7).
Ia menambahkan, apa
yang dilihat mata menimbulkan makna yang berbeda. “Netra adalah tema besar
kita. Jadi bebas ingin menggambarkan seperti
apa makna netra tersebut, dalam sebuah foto,” ujar pria yang akrab dipanggil Tyo.
Pameran tersebut
berhasil menarik ratusan pengunjung di hari pembukaan. Sayangnya, banyak
mahasiswa Jurnalistik yang tidak berpartisipasi dalam pameran tahunan tersebut.
Menurut Tyo, mereka yang tidak ikut kurang percaya diri dengan hasil karyanya. “Kita
udah tanyain tapi memang nggak bisa ikut bareng kita” katanya.
Hal ini dibenarkan oleh
salah satu mahasiswa yang tidak mengikuti pameran tersebut, Imam Furqoni. Imam
mengaku tidak siap mengikuti pameran tersebut. “Gue belum nemu foto yang
pas buat dipamerin,” ujarnya, Kamis (4/7).
Meski begitu, Tyo
bersyukur acara tersebut dapat terlaksana. Padahal, pameran ini hanya
dipersiapkan selama dua minggu. “Kayak
kerja rodi deh. Tapi alhamdulillah ini semua bisa terlaksana karena semangat dari
teman-teman,” ujarnya. (Karlia Zainul)