Buku : The Grand Design
Penulis : Stephen Hawking dan Leonard Mlodinow
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
TahunTerbit : 2011
ISBN : 978-979-22-6439-5
Tebal Buku : 203 Halaman
Selagi hidup di dunia nan luas yang kadang asih
kadang zalim, manusia selalu melontarkan selaksa tanya: Kapan dan bagaimana
alam semesta bermula? Dari mana segalanya berasal? Bagaimana campur tangan
Tuhan dalam rancang agung alam semesta?
Stephen Hawking merupakan fisikawan yang terkemuka
asal Inggris. Karyanya yang berjudul ‘The
Grand Design’ ditulis bersama fisikawan Amerika Serikat, Leonard Mlodinow
sebagai sebuah sajian pemikiran sains terkini mengenai misteri alam semesta.
Dalam buku ini, berbagai pertanyaan yang dihabiskan
sepanjang waktu mengenai alam semesta secara tradisional adalah pertanyaan
filosofi, akan tetapi filsafat sudah mati. Filsafat sudah tidak bisa
mengimbangi kemajuan sains, terutama fisika.
Menurut konsep tradisional alam semesta, benda
bergerak sepanjang jalur yang tertera jelas dan punya sejarah yang tentu.
Namun, tak dapat menerangkan perilaku ajaib yang teramati pada skala keberadaan
atom dan sub atom. Maka, diperlukan kerangka berbeda, bernama fisika kuantum
yang terbukti akurat dalam memperkirakan peristiwa skala tersebut.
Selain itu, hawking juga membangun teori pamungkas
alam semesta, yang akan mencakup segala gaya dan memprediksi tiap pengamatan
teori, yakni teori-M (M-theory).
Teori-M adalah satu-satunya model yang harus dimiliki teori pamungkas, dan
teori ini yang menjadi dasar sebagian besar diskusi sesudahnya.
Di satu sisi, Hawking juga memaparkan bagaimana
determinisme sains pertama kali diajukan. Hukum yang sudah diketahui barulah
hukum gerak dan gravitasi newton, kemudian kedua hukum ini diperluas oleh
Albert Einstein dalam teori relativitasnya. Namun, bagaimana hukum-hukum lain
mengatur aspek alam semesta.
Bagi Hawking hukum-hukum tersebut hanya mampu
memberitahu bagaimana alam semesta berperilaku, tapi tidak menjawab pertanyaan mengapa ada sesuatu, bukan ketiadaan. Berdasarkan
alasan-alasan itu, Teori-M adalah satu-satunya kandidat teori alam semesta yang
lengkap.
Dalam pandangan demikian, diakui bahwa ada sesuatu
yang tak perlu pencipta, dan sesuatu itu disebut Tuhan. Argumen demikian
dikenal dengan argumen sebab pertama (first
cause) yang mendukung keberadaan Tuhan. Tapi, buku ini menyatakan bahwa
pertanyaan-pertanyaan itu semuanya bisa dijawab dalam ranah sains, Tak perlu
menghadirkan Tuhan untuk memulai alam semesta.
Begitu pula sebuah gagasan yang dikembangkan Thales
dari Miletos (kira-kira 624 SM – 546 SM), bahwa dunia dan kejadian-kejadian
rumit di sekeliling bisa direduksi ke kaidah sederhana dan dijelaskan tanpa
perlu membawa penjelasan mitos atau teologis.
Buku ini juga berusaha menjabarkan bahwa segala
sesuatu ada kausulnya. Keberadaan manusia di dunia dan untuk apa manusia
diciptakan menjadi pertanyaan, dan kemampuan berpikir manusia menjadi tolak
ukur seberapa jauh manusia menjawab pertanyaan itu. (Sayid Muarief)