![]() |
Beberapa pengunjung sedang melihat lukisan di pameran Galeri Cipta III Taman Ismail Marzuki, Senin (8/7) |
Jakarta, INSTITUT- Sosok berfigur Buddha sedang bersemedi di tengah lingkaran Yin dan Yang terlukis di atas kanvas berukuran 150 cm x 100 cm. Di
sekeliling lingkaran Yin dan Yang terdapat 32 simbol manusia dengan berbagai macam
gaya bentuk yoga. Lukisan yang berjudul “Mencari Keseimbangan” itu terpajang di
dinding ruangan Galeri Cipta III di Taman Ismail Marzuki, Senin (8/7).
Dalam
lukisan tersebut, Idris Brandy sebagai pelukisnya ingin menceritakan
tentang usaha manusia yang terus mencari keseimbangan dalam dirinya sendiri,
tanpa menyadari bahwa lingkungan lah yang harus ia imbangi. Pameran tunggal
perdana yang bertema “Footages” ini sebagai bentuk jejak awal perjalanan
kesenirupaan Idris dari awal hingga saat ini.
Pria
kelahiran 1 Februari 1980 ini banyak memunculkan simbol manusia menampilkan 29 karya lukisnya. Kurator lukisan, Merwan Yusuf mengatakan, setiap karya lukisan Idris banyak
berpegang pada tataran filosofis, seakan ia mempertanyakan arti kehidupan manusia
dan hubungan antara pribadi manusia satu dengan manusia lainnya.
Misalnya,
dalam lukisan yang berjudul “Bebaskan Kebebasan” menggambarkan sesosok manusia
berwarna ungu terbungkus seperti kepompong, dan banyak manusia lain yang
mengitari kepompong tersebut. Merwan menjelaskan, lukisan itu sebagai manifestasi
dari usaha manusia yang selalu mencari arti kebebasan dalam hidup, tetapi
sebenarnya kebebasan itu terbungkus oleh nilai etika dan peraturan hukum.
Lalu,
lukisan berjudul “Bayi Merah Putih” bercerita
tentang seorang bayi baru yang lahir harus
siap berkompetisi dengan manusia lainnya. Lalu, dengan semangat nasionalisme,
ia harus berkompetisi pada tatanan global dengan bangsa lain. Hal itu tergambar
dengan seorang bayi berkulit putih yang berada di alam lingkaran berwarna
merah.
Pada
lukisan “Bergantung Pada Waktu” menggambarkan delapan sosok sedang berlomba
menaiki tangga yang terbuat dari tali menuju sebuah jam berukuran besar yang
berbentuk bulat.
Sembari
berfoto dengan salah satu lukisan, salah satu pengunjung, Indra Kurniawan
mengatakan, ia terkesan saat melihat lukisan karya Idris. “Lukisannya bagus, unik,
penggunaan warna di lukisan juga kuat. Makna filosofisnya juga kuat, seperti
lukisan manusia di dalam botol,” paparnya sumringah. (Anastasia Tovita)