![]() |
Gedung SC saat renovasi |
UIN Jakarta, INSTITUT- Renovasi gedung
Student Center (SC) yang dimulai sejak 3 Oktober 2012 mencapai Rp2,5
miliar. Berdasarkan Rekapitulasi Rancangan Anggaran Biaya
(RAB) yang diberikan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP), dana tersebut meliputi
pekerjaan persiapan, pembangunan sport area, perbaikan tempat wudlu dan toilet pria, plafon,
dan cat ulang dinding.
Salah satu karyawan ULP, Arief menjelaskan
dana tersebut berasal dari dana DIPA APBN. Anggaran itu berdasarkan keputusan dalam dokumen kontrak
yang disahkan Rabu, (3/10) 2012 lalu. “Biaya pembangunan SC yang mencapai dua miliar
dirasa cukup, karena kebutuhan SC saat ini hanya itu (renovasi) saja,” ujarnya,
Kamis (31/1).
Arief menambahkan, bendahara UIN tak
mengelola langsung soal keuangan pembangunan. Semuanya diserahkan ke negara. “Pembayarannya
dari negara langsung ditransfer ke kontraktor,” ungkapnya.
Berdasarkan kesepakatan dan
persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan penyedia dalam dokumen kontrak, waktu
penyelesaian pekerjaan pembangunan SC selama 90 hari terhitung sejak tanggal 3
Oktober 2012 hingga 31 Desember. Namun, karena terkendala cuaca pengerjaan
renovasi baru terselesaikan pada 31 Januari 2013.
Terkait waktu yang molor, ketua
panitia perbaikan SC, Saefullah mengungkapkan, bukan tanggung jawab UIN,
melainkan tanggung jawab kontraktor. “Soal pembayaran, semuanya telah diatur
dalam kontrak,” jelasnya, Rabu (30/1).
Hal tersebut dibenarkan bagian
administrasi project dan logistic, Tri Hatmoko. Ia menjelaskan, dalam kontrak
terdapat pekerjaan pemasangan lampu taman. Namun, karena ada renovasi pekerjaan
tambahan kamar mandi wanita dan perbaikan tangga SC, maka kontraktor mengurangi
pemasangan lampu taman tanpa menambah dana RAB.
Selain pekerjaan tambahan, Hatmoko
menjelaskan, kontraktor dituntut untuk melakukan perawatan gedung selama enam
bulan. “Hal itu berdasarkan kesepakatan bersama antara UIN dan kontraktor,”
katanya. (Nurlaela)