Dentuman
gong menggema di Aula Student Center (SC). Tepatnya, saat Rektor Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat membuka
pameran susur foto siswa angkatan IX Komunitas Mahasiswa Fotografi (KMF)
Kalacitra. Pameran ini merupakan akhir dari rangkaian pendidikan sekaligus
pengukuhan sebagai anggota baru Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kalacitra. Senin,
(17/12).
Dalam
sambutannya, sesaat sebelum pembukaan, Komaruddin yang juga seorang cendekiawan
muslim cukup mengapresiasi pameran foto ini. Pameran yang bertajuk Episodera
ini mengingatkannya ketika menjadi wartawan.
Menurutnya,
mahasiswa mempunyai peluang besar untuk meraih kesuksesan. Terlebih di
universitas yang berlokasi tak jauh dari Ibu Kota Jakarta. “Karena, Jakarta
menawarkan 1001 peluang sukses,” katanya.
Dalam
sambutannya, ia menyinggung bagaimana unsur visualisasi foto bisa memberikan
efek luar biasa terhadap daya ingat otak manusia. Dengan gambar, manusia akan
mudah untuk mengingat suatu objek. “Otak itu berpikir dengan gambar dan gambar
tidak akan hilang karena sejalan dengan otak,” jelasnya.
Selain
itu, visualisasi foto juga menunjukan bagaimana pemikiran dan kejiwaan
seseorang. Karena foto yang bagus adalah foto yang menimbulkan multi
interpretasi atau menawarkan makna lebih dari seribu kata
Sesaat
setelah sambutan, Komar juga menyempatkan untuk mengitari sembari melihat-lihat
beberapa foto yang terpampang di setiap sudut ruang pameran. Ditemani beberapa
siswa angkatan IX, ia terlihat cukup antusias dengan sesekali menanyakan proses
dan mekanisme penyuntingan foto.
Turut
hadir Lasti Kurnia, Fotografer Kompas. Menurutnya, lewat foto ia mengenal ragam
peristiwa yang belum pernah ia alami dan membawanya berkomunikasi dengan
orang-orang yang belum pernah ia kenal.
Lasti
yang juga berperan sebagai pembimbing dalam pameran tersebut berharap, pameran
yang berlangsung hingga (22/12) ini bisa dinikmati banyak orang terutama dari
kalangan mahasiswa UIN Jakarta. “Pesan yang dimaksud pun bisa tersampaikan,”
harapnya.
Terkait
pemilihan tema Episodera, Muhammad Ali Wafa, ketua pameran tersebut menjelaskan
tema ini merupakan kombinasi antara episode dan era yang berarti rentetan
kehidupan Jakarta yang direkam dalam bentuk gambar.
Hal ini bermula ketika para senior KMF Kalacitra memberinya tema
Jakarta Heterogen. Menurutnya, Jakarta merupakan miniatur Indonesia. Aneka
ragam kebudayaan Indonesia bisa ditemui di Jakarta. “Meskipun angkatannya belum
bisa menggambarkan Jakarta secara heterogen, tapi ia mencoba menggambarkan
sesuatu yang berbeda dari Jakarta,” ungkapnya.
(Awang Daelami)