UIN JAKARTA, INSTITUT – Allah memberikan contoh suatu kejadian alam semesta
bukan hanya untuk menujukkan kebesaran-Nya, tapi juga untuk dikaji oleh semua
umat. Hal itu diutarakan Gatot Wirdianto selaku pembicara dalam seminar yang
diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Fisika, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Rabu (19/12).
Dalam seminar itu, Gatot menuturkan, banyak ilmuan yang
menemukan kebenaran dari ayat-ayat suci Al-Quran dalam kajian dunia fisika.
Salah satunya ialah Issac Newton yang telah membuktikan keberadaan Tuhan
melalui sistem tata surya.
“Matahari, planet, dan komet yang sangat indah pun hanya dapat
berlangsung karena adanya aturan dan kendali Dzat yang Maha Cerdas,” katanya
dalam seminar bertema “Menjelajahi Kebesaran Allah Melalui Dunia Partikel,
Ketika Fisika Menemukan Tuhan”.
Dalam kajian fisika terbaru, Gatot menjelaskan, para ilmuan
telah menemukan Higss atau partikel Tuhan. Meskipun benda itu dianggap
sangat penting dan sulit sekali ditemukan, ia menyangkalnya sebagai Partikel Tuhan
karena baginya, benda itu hanya sebagian kekuasaan Tuhan. “Mereka perlu
bertahun-tahun untuk membuktikan benar atau tidaknya itu partikel yang selama
ini dicari,” ujar Gatot yang sekaligus dosen fisika.
Selain itu, Gatot juga menjelaskan, keberadaan Tuhan kini tak
hanya dapat dijelaskan melalui wahyu ataupun kitab suci, tapi bisa dijelaskan
secara rasional. Menurutnya, peran agama sudah mulai tergantikan oleh ilmu-ilmu
pengetahuan dan filsafat. Hal itu disebabkan dengan berkembangnya rasio pada
era Renaissance atau pada abad pertengahan di Eropa yang membuat ilmu
pengetahuan dan filsafat semakin maju.
Sementara itu, ketua pelaksana R. Manzilah Fahra menuturkan,
banyak sekali ayat Al-Quran yang membuktikan kekuasaan Tuhan yang bisa dikaji
dalam ilmu pengetahuan. Bahkan dari partikel yang ukurannya kecil saja dapat
meluluhlantakkan orang banyak. “Ketika kota Hirosima yang dibom atom oleh
Amerika pada perang Dunia 2,” jelasnya.
Ia pun melantunkan QS. Fuslihat ayat 53 yang berkenaan dengan
kekuasaan Tuhan yang dalam artinya “Kami akan memperlihatkan kepada mereka
tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka
sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quraan itu adalah benar. Tiadakah
cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu.”
“Semakin canggihnya teknologi, semakin membuktikan pula
kekuasaan Tuhan dalam dunia pengetahuan. Makanya kita bisa belajar dari hal
yang kecil, bisa jadi sesuatu yang dianggap kecil tapi ternyata memiliki
manfaat yang besar,” ungkap Fahra sembari terkekeh.
Acara seminar yang diadakan di Aula Madya itu mendapat apresiasi
dari salah satu mahasiswai Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Lia
Khairun Nissa. Ia mengaku tertarik mengikuti seminar. “Dari judulanya saja
subhanallah sekali,” ungkapnya kagum.
Kendati demikian, Nissa sangat menyayangkan dari pengisi
materinya “Sebaiknya lebih islami. Soalnya lebih nyambung ke moderator, karena
pemateri lebih ngejelasin ke rumus-rumus fisikanya, kan kasihan sama yang bukan
dari jurusan fisika,” ucapnya. (Nurlaela)