Acara pelatihan pertolongan pertama yang
diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korps Sukarela (KSR) Palang Merah
Indonesia (PMI) UIN Jakarta, bertemakan “Bongkar Kebiasaan Lama, Cari Tahu
Triknya, Pasti Bisa Nolong.” Acara yang diadakan pada tanggal 28-29 September
di Aula Madya lantai 1, bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian kepada
mahasiswa.
Isni Karimah, Ketua Pelaksana, mengatakan, “Tujuan acara dari
pelatihan pertolongan pertama agar peserta dapat memberikan pertolongan pertama
pada korban kecelakaan, tidak menunggu para medis. Selain itu, menumbuhkan
kepedulian kepada peserta untuk menolong sesamanya. Jadi, ketika ada bencana
atupun kecelakaan peserta tergerak untuk segera membantu kepada sesamanya,”
ujarnya (29/9).
Isni menjelaskan, “Pada hari pertama
tanggap darurat bencana khususnya bencana kebakaran. Materi yang dijelaskan
mengenai penyebab kebakaran, dan cara menangani kebakaran. Selain materi,
simulasi mengenai kebakaran dan penyebabnya juga diajarkan, sehingga peserta
juga bisa mengaplikasikan materidan simulasi yang didapat.” ujar. (29/
Hari kedua meteri berisi mengenai
pertolongan pertama kepada mahasiswa. Namun, dalam materi kedua ini lebih
kepada patah tulang, pendarahan, Bantuan Hidup Dasar (BHD), dan evakuasi.
Diadakannya acara ini juga untuk memperkenalkan UKM KSR kepada para mahasiswa
UIN, dan diharapkan para mahasiswa tertarik untuk ikut bergabung menjadi angota
KSR UIN Jakarta.
Acara ini juga sebagai prasyarat para
Anggota Muda (AMD) KSR menuju anggota penuh, Walaupun persiapan hanya 3 minggu,
Isni merasa puas dengan acara yang diselenggarakan, “Dengan persiapan yang
sebentar, peserta yang datang dirasa cukup banyak sekitar 65 orang,”
Peserta yang datang tidak hanya berasal
dari UIN Jakarta, namun, Universitas Pamulang (UNPAM), Palang Merah Remaja
(PMR) Siswa SMAN 20, SMAN 25 Jakarta, dan PMR SMAN 4 Tangerang Selatan.
Ahmad Aldarda salah satu peserta dari
Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan (FITK), Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidayah (PGMI) semester 1, merasa banyak yang di dapat dari cara ini. Di
antaranya mengatasi patah tulang, keseleo, dan cara mengatasi kebakaran.
“Jadi ketika ada orang yang mengalami hal
tersebut saya bisa membantunya, setidaknya saya bisa memberikan pertolongan
pertama dan mengurangi resiko sakit yang lebih parah, sebelum para medis datang
mengobati,”
Menurutnya, acara ini sangat bermanfaat dan
juga syarat dengan pengetahuan. Dengan mengikuti pelatihan ini ia sangat
tertarik untuk masuk menjadi anggota KSR, karena memang sebelumnya Ahmad juga
pernah menjadi KSR Jakarta
“Dari keseluruhan acara yang telah
dilaksanakan yang paling menarik adalah hari kedua karena kami para peserta
mendapatkan praktik langsung, dibanding hari pertama yang kebanyakan hanya
teori dan praktiknya sedikit.”
Senada dengan Ahmad, Egi Diana peserta yang
berasal dari Fakultas Dakwah, Jurusan Komisi Penyiaran Islam Semester 3,
mengatakan hari kedua yang memang paling seru dibandingkan hari pertama, karena
dalam pelaksanaan hari pertama praktik yang diberikan lebih sebentar
dibandingkan hari
Selain mahasiswa, peserta yang berasal dari
SMAN 4 Tangerang Selatan, Diah Rachmawati Putri merasa acara ini sangat
bermanfaat untuk dirinya, terlebih ia ketua Palang Merah Remaja (PMR) di
sekolahnya. Dengan ilmu yang didapat, kedepannya ia bisa mengaplikasikannya dan
berbagi ilmu kepada teman-teman PMR di
“Ternyata membopong orang itu ada caranya,
selama ini saya hanya asal membopong saja. Selain cara mengangani korban, saya
juga lebih mengetahui cara penggunaan alat-alat pertolongan pertama secara
maksimal seperti pemakaian kain kassa, perban, dan berbagai macam tandu.”
Diah menambahkan, Pihak sekolah sangat jarang dalam memberikan
pelatihan kepada para kami (PMR). Selama ini PMR yang ada hanya untuk membahas
struktur organisasi dan membahas teknis pertolongan pertama. (Adi
Nugroho)