UIN Jakarta, INSTITUT- Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK) di Fakultas Ushuluddin
dan Filsafat (FUF) dirasa lebih meriah dibandingkan dengan Orientasi Akademik
dan Kebangsaan (OAK) tahun lalu. Hal tersebut diungkapkan Zaenun Kamal, Dekan
FUF, Kamis (30/8).
Menurutnya, hal itu
terjadi karena adanya kerjasama antara Dekanat dan Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM). “Tahun lalu, kepanitiaan hanya dari pihak Dekanat saja. Jadi acara lebih
sederhana. Sekarang, acaranya lebih bervarisi dan lancar,” tutur Zaenun.
Seperti
yang diungkapkan Husni Mubarok, peserta OAK tahun lalu, “Acara tahun lalu
memang kaku tapi nilai kekeluargaannya tetap kental. Yel-yel tetap ada tapi
memang kurang meriah jika dibandingkan dengan sekarang,” tuturnya.
Kini,
OPAK FUF berlangsung selama tiga hari dengan berbagai macam acara, mulai dari
hiburan hingga perlombaan. Hari pertama, penyampaian materi keakademikkan
seperti pengenalan kampus, fakultas, dan jurusan yang dipandu langsung oleh
pihak Dekanat.
Hari
kedua, pengenalan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan acara-acara hiburan
seperti perlombaan yel-yel. Hari terakhir, pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) di Kampung UKM yang berada di area parkir Student Center (SC).
“Alhamdulillah
saya sangat puas dengan acara OPAK tahun ini. Seluruh acara berjalan dengan
baik dan saat penyampaian materi keakademikkan antusias dari mahasiswa begitu
besar,” tambah Zaenun.
Senada
dengan seketaris OPAK FUF, Dedi Sutiadi juga mengungkapkan, dengan adanya
kerjasama antara pihak dekanat dan BEM membuat persiapan acara menjadi lebih
mudah dan terstruktur dengan baik. “Dekanat memfasilitasi acara dengan cukup
sehingga acara dapat berjalan sesuai dengan harapan kita,” paparnya.
Nur
Fatikhah, salah satu peseta OPAK juga menyambut dengan baik acara ini. Ia
menuturkan, acara di hari kedua lebih menarik dan interaktif, sehingga dapat
menambah kedekatan dengan teman-teman lain. Namun, ia juga menyayangkan karena
masa orientasinya terlalu sebentar. “Kalau bisa, ada acara malamnya juga supaya
tambah seru dan perkenalannya jadi lebih mendalam,” imbuhnya.
Muhammad
Ali Reza, salah satu peserta OPAK FUF menyadari, OPAK begitu penting karena
bisa mengenal dinamika kampus dan hal-hal yang bersangkutan dengan akademik.
“Saya jadi sadar kalau orientasi pengenalan kampus itu penting,” katanya.
Berbeda
halnya dengan Abil Ash, salah satu mahasiswa baru Jurusan Tafsir Hadis. Ia
mengungkapkan, pada hari kedua memang bagus tapi sayangnya masih banyak panitia
yang ngaret sehingga sedikit terhambat pada berjalannya acara. (Nida-Yadi)