Judul : Musuh Dalam Cermin (Fundamentalisme Islam dan Batas Rasionalisme Modern)
Penulis : Roxanne Leslie Euben
Penerbit : Serambi Ilmu Semesta
Isi : 336 Halamanai
Terbit : Juni 2002
ISBN : 9799638232, 9789799638236
Perubahan sosial masa kini yang membuat banyak manusia memandang dunia secara rasional menyebabkan munculnya gerakan keagamaan yang bersifat kolot dan menentang perubahan sosial tersebut, mereka merasa perlu kembali ke ajaran agama yang tersurat di dalam kitab suci. Paham keagamaan yang bersifat kolot ini disebut fundamentalisme, sedangkan penganut paham ini dapat disebut fundamentalis. Penganut paham fundamentalisme yang dengan keras menentang perubahan sosial, ia sebenarnya sedang bergerak mundur. Para pejuang fundamentalisme melambangkan kepedihan satu budaya ketika memasuki dunia modern.
Penjelasan kaum rasionalis mengenai fundamentalisme Islam cukup problematik karena penjelasan itu cenderung menutup diri terhadap asumsi ide yang menjadi kekuatan dan daya tarik cara fundamentalisme memandang dunia.
Makna-makna interpretatif menjadi penting jika ingin mengetahui daya tarik khusus dari ide-ide fundamentalis, dan bukan sekadar mengetahui hubungan umumnya yang mempunyai keterbatasan dari penjelasan yang digunakan ilmuwan sosial dalam menangkap dimensi inti fundamentalisme.
Dalam buku ini penulis, Roxanne L. Euben menunjukkan bahwa praktik diskursif para rasionalis terus mendominasi analisis sosial ilmiah Barat kontemporer mengenai kebangkitan Islam. Dengan ini, untuk menggambarkan bagaimana wacana rasionalis menjelaskan ide-ide fundamentalis dengan merujuk pada fungsi ide-ide tersebut sebagai media bagi proses terjadinya ketegangan dalam ranah materi serta kultural.
Assisten Profesor Ilmu Politik di Wellesley Collage, Roxanne L. Euben mencoba menjelaskan melalui ide-ide fundamentalis yang bertujuan menjadikannnya sangat rasional dengan memilah antara penjelasan mengenai fundamentalisme Islam dengan pandangan kaum fundamentalis sendiri mengenai dunia.
Dalam buku ini Euben menganalisis mengenai teori politik Sayyid Qutb yang merupakan upaya eksplorasi terhadap salah satu visi etika-politik yang berpengaruh dalam fundamentalisme Islam Sunni. Euben menantang kekuasaan politik modern serta memberikan suatu hujatan moral terhadap teori-teori politik pasca Pencerahan seperti Marxisme, liberalisme, dan sosialisme yang asumsi dasarnya adalah pemisahan otoritas agama dari ranah politik.
Euben berpendapat kekukuhan pemikiran fundamentalis Islam Qutb mengenai kedaulatan ilahi adalah penolakan, dan sekaligus penangkal, terhadap wacana rasionalis, yaitu wacana Barat yang menempatkan rasio sebagai sumber kebenaran, pengetahuan, serta otoritas.
Penafsiran terhadap teori politik Qutb bermaksud untuk memberikan satu paparan lengkap yang mendalam dan kaya mengenai ide-ide Islam lebih daripada yang bisa dilakukan oleh berbagai penjelasan sosial ilmiah.
Buku ini menawarkan penjelasan baru tentang salah satu bentuk keberagaman. Roxanne L. Euben memaknakan fundamentalisme Islam sebagai kritik dan sanggahan terhadap wacana rasionalitas dan teori politik pasca-Pencerahan. Ia menggunakan teori politik, teori postmodernitas, pemikiran Islam dan antropologi untuk menyeimbangkan kajian analisisnya.
Selain itu, buku ini dapat membuka wawasan pembaca tentang percampuran yang rumit antara gagasan politik dan agama, yang terpisah dalam pemikiran Barat tetapi membentuk satu kesatuan spiritual dalam pandangan Islam. Namun dalam buku ini banyak istilah-istilah yang sulit untuk dipahami. (Gita Nawangsari)