UIN
Jakarta, INSTITUT- Dalam rangka mengapresiasi
film yang bertajuk “Omar: Umar Bin Khattab, Tauladan Pemimpin Umat”, Center For
Islamic Economics Studies (COINS) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) dan
Komunitas Pecinta Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Humaniora (FAH)
bekerjasama dengan MNC TVmenggelar nonton bareng dan diskusi bedah film pada
Kamis (2/8).
Acara yang diadakan di Ruang
Teater Lantai 4 itu diawali sambutan dari Direktur Program dan Produksi MNC TV,
Endah Hari Utari dan Dekan FAH, Abdul Wahid Hasyim. Kemudian acara dilanjutkan
dengan pemutaran salah satu episode Film “Omar”. Episode tersebut menayangkan
kisah dramatis saat Umar Bin Khattab memilih menjadi seorang muslim.
Lebih jauh lagi, episode itu juga
menayangkan cerita ketika Umar Bin Khattab berdakwah menyebarkan Agama Islam
paska menjadi muslim. Penayangan episode tersebut mampu membuat beberapa
penonton bedah film menangis karena terharu. “Episode ini juga merupakan salah
satu episode dengan rating tertinggi,” jelasUtari.
Sesudah pemutaran film, acara
dilanjutkan dengan diskusi mengenai film dan tokoh Umar Bin Khattab sendiri.
Diskusi yang dimoderatori Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaaan FSH, JM Muslimin
menampilkan Endah Hari Utari sebagai pembicara pertamanya.
Utari yang juga mengagumi film
“Omar” ,mengatakan film ini merupakan hasil garapan scientific Islam dunia yang
menghabiskan biaya produksi hampir mencapai 200 miliyar dan melibatkan ratusan
aktor. Tidak hanya itu, pembuatan film juga diawasi langsung oleh ulama-ulama
besar dunia. “Subhanallah, ada orang muslim yang sangat serius membuat film
tentang keteladanan Umar Bin Khattab,kita merasa ini harus diapresiasi dengan
baik,” ungkapnya.
Ia juga menginginkan Film “Omar”
dapat menjadi tontonan yang bisa menjadi tuntunan. Kepemimpinan Umar Bin
Khattab yang sudah tidak diragukan lagi diharapkan mampu menginspirasi para
penonton film ini. “Khusunnya untuk para generasi muda,” tambahnya.
Pembicara
selanjutnya Thoriq Fikri Al Katsiri atau lebih dikenal dengan sebutan Syeh
Thariq yang juga merupakan narrator pada awal dan akhir Film “Omar” mengatakan,
seseorang yang mendengar kisah Umar Bin Khattab pasti akan tersentuh. “Apalagi,
kalau kisahnya difilmkan,” tambah pria yang mengaku pernah menangis saat
menonton Film ini.
Bertindak
sebagai pembicara ketiga, Pakar Sejarah Islam, Abdul Wahid Hasyim mengutarakan
kebahagiannya akan hadirnya film yang bertajuk ketokohan Islam seperti
Film”Omar”.
Ia juga memaparkan, Umar Bin
Khattab merupakan salah satu tokoh yang keislamannya pernah didoakan oleh
Rasulullah SAW. Saat itu Rasulullah SAW menilai kekuatan dan potensi yang
dimiliki Umar Bin Khattab akan mampu menambah kemuliaan Islam.
Prediksi Rasulullah terbukti
benar saat Umar Bin Khattab menjadi khalifah. Pada saat itu, Islam mengalami
perkembangan yang luar biasa. “Maka wajar kalau Harun nasution mengatakan, pada
masa Umar lah terjadi ekspansi global pertama,” tambahnya.
Ia juga
mengatakan, selain bergelar khalifah yang tidak hanya berperan sebagai pemimpin
pemerintahan dan pemimpin keagamaan, Umar Bin Khattab, seperti juga sahabat
Rasulullah lainnya memiliki gelar Radhiallahu ‘anhu. Umar
Bin Khattab pun, dikenal sebagai Amirul Mukminin atau pemimpin perang yang
hebat, tambah Wahid.
Pembicara terakhir, Marissa
Haque, sineas sekaligus politikus berpendapat, film “Omar” selain telah
memenuhi semua lininya dengan keislaman yang baik, juga terlihat baik jika
ditinjau dari sisi sinematografi. “Jangan salah, film ini menggunakan
pendekatan Hollywood loh,” tutur Ica yang mengaku penggemar Umar Bin Khattab.
Acara
yang ditutup dengan buka bersama, diapresiasi dengan baik oleh Elvi Sumarni,
salah satu peserta acara Bedah Film Omar dari FAH. Menurutnya, kisah
keteladanan dan sejarah akan lebih melekat di benak umat jika difilmkan,
seperti pada Film “Omar”. “Terus juga cocok sekali ditayangkan di
BulanRamadhan,” ucapnya. (Siti Ulfah Nurjanah)