Makhluk
hidup yang diciptakan Tuhan pastinya saling membutuhkan satu sama lain. Begitu
pula dengan tumbuhan, pastinya memiliki manfaat serta fungsinya masing-masing,
terutama bagi manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna.
Salah satunya adalah tanaman Cannabis, yang lebih
terkenal dengan sebutan ganja.
Mendengar
kata ganja, sebagian besar masyarakat memandang tanaman hijau itu sebagai
tanaman berbahaya. Bahkan, tidak sedikit yang memandang ganja sebagai tanaman
haram yang harus dijauhi, bahkan dimusnahkan, karena banyak memunculkan
efek negatif terhadap para penggunanya.
Keberadaan
tanaman ganja seharusnya tidak dilihat dengan
sebelah mata. Yang terbesit dalam benak
sebagian besar masyarakat adalah tanaman ganja yang
menimbulkan dampak negatif. Hal itu disebabkan oleh candu yang
terkandung dalam ganja. Namun, tidak selamanya ganja mengandung nilai
negatif.
Masyarakat
Indonesia perlu membuka mata untuk melihat efek tanaman ganja lebih lanjut.
Tanaman ganja tidak termasuk dalam golongan narkotika, karena tidak menimbulkan
candu bagi penggunanya. Walau undang-undang menyebutkan bahwa ganja
adalah narkotika, pada kenyataannya ganja terlihat berbeda dengan opium
(getah) dan narkotika sintetis dalam ilmu
farmakologis.
Dalam
buku Hikayat Pohon Ganja karya Dhira Narayana, Irwan Muhammad Syarif, dan
Ronal Carl Marentek, dijelaskan banyaknya pemanfaatan pohon ganja,
terutama bagi umat manusia. Salah satunya adalah fungsi sebagai kebutuhan
pangan, serat untuk tekstil, tali-temali, minyak penerangan dan energi, hingga
obat-obatan untuk berbagai jenis penyakit, serta
aktivitas-aktivitas lainnya yang menjadi faktor evolusioner yang mempererat
simbiosis antara ganja dan manusia.
Salah
satu kutipan dalam buku tersebut, Rektor UIN Jakarta, Komaruddin Hidayat,
menyebutkan, pohon ganja salah satu tumbuhan ajaib. Manfaat besar yang
dianugerahkan Tuhan melalui tumbuhan itu seolah sirna begitu saja ketika
segelintir manusia berusaha menafikan dengan cara menggolongkan tumbuhan ini
sebagai narkotika.
Tumbuhan
ganja memiliki serat yang tinggi salah satunya dapat manfaatkan sebagai salah
satu keperluan dalam pembuatan benang, karena telah terbukti kain tenun pada
mulanya di temukan terbuat dari bahan serat ganja di provinsi Yangshao Henan.
Ditemukannya serat pohon ganja yang digunakan sebagai benang ternyata telah
terbukti bahwa benang yang dipilin jauh lebih kuat.
Selain
memiliki banyak manfaat untuk keperluan tekstil, ganja juga memiliki beragam
manfaat untuk keperluan medis, seperti yang dijelaskan oleh salah satu anggota
Lingkar Ganja
Nusantara (LGN) Yoga Pahlevi, ia menuturkan satu tumbuhan ganja memiliki banyak
manfaat, manfaat lainnya juga untuk refreshing. Tumbuhuhan ganja memiliki
fungsi medis yang
sangat banyak dibandingkan dengan jenis tumbuhan yang lainnya. Salah satunya
bermanfaat mengatasi glaukoma, sembelit, kesulitan buang air kecil, radang
sendi reumathoid arthritis, asma, depresi, tetanus, distonia, epilepsi,
ostroporosis, kardiovaskular dan a strychnine. kegunaan lainnya ialah sebagai
terapi menggunakan tumbuh-tumbuhan (phytotherapeutic) penyakit Lou Gehirg,
kanker dan leukimia, migrain, herpes labialis, Post traumatic stress disorder,
Tuberkulosis (TB), multiple sclerosis, dan infeksi Human Immunodeficiency
Virus (HIV). serta banyaknya keuntungan yang Indonesia dapatkan dari sebuah
pohon ganja.
Ganja Sebagai
Penyelamat Hutan
Selain
manfaat ganja sebagai medis, ternyata pohon ganja juga bisa menyelamatkan dan
meningkatkan perekonomian. Banyaknya penebangan hutan liar di Indonesia, bisa
menyebabkan rawan bencana seperti tanah longsor, erosi, dan pemansan global.
Menanggapi
hal tersebut, salah satu anggota Legalisasi Ganja Nusantara (LGN),
Mahessa Arinanda mengatakan, ganja sebagai penyelamat hutan di dunia.
Menurutnya, 1 hektar pohon biasa, sama dengan 4 hektar pohon ganja, jika
diproduksi menjadi sebuah kertas maka produksi kertas akan meningkat. Ganja sendiri
dapat diproduksi empat sampai lima bulan, dibandingkan dengan kertas dari pohon
biasa yang bertahun-tahun. “Bagi para ekonom ini menjadi keuntungan yang sangat
besar,” jelasnya, Sabtu (23/6)
Keuntungan
Legalilsasi Ganja bagi Indonesia
Dhira
Narayana menuturkan, banyak yang bisa didapatkan Indonesia dari legalisasi
ganja diantaranya, keuangan negara semakin meningkat, terbukanya lapangan
pekerjaan, dan tingkat edukasi menjadi meningkat.
Senada
dengan Dhira, Yoga Pahlevi mengatakan, keuntungan lainnya sebagai penyembuh
penyakit cancer (kanker). “Jadi nggak usah ke luar negeri untuk pengobatannya,”
jelasnya.
Di sisi lain Ahli
Tanaman dari PT. Hutan Hijau Mas, Kalimantan Timur, Armayadi, menjelaskan ia
tetap tidak menyetujui dengan di legalkannya ganja di Indonesia, karena banyak
kerugiannya. “Seperti halnya rokok, meskipun banyak menyediakan lapangan
pekerjaan dan pajak yang besar, tapi tetap saja rokok itu tidak baik untuk
kesehatan,” ungkapnya ketika diwawancarai via telepon, Senin (9/7).
Nurlaela