Meski memiliki perawakan cantik dan berpola tingkah modern, ternyata masih ada yang kurang bagi Putri Oon. Dalam kehidupannya yang dinamis, putri dari Classic Castle ini belum menemukan pujaan hati yang kelak menjadi pendamping hidupnya, Sabtu (30/6).
Tak ayal orang tuanya, Raja Baba dan Ratu Babi jengah dengan status anaknya yang masih lajang. Keduanya sangat berharap melihat putrinya bersanding dengan pangeran idamannya. Namun, tanpa sepengetahuan orang tuanya, sebenarnya Putri Oon telah menemukan sosok pangeran idamannya itu.
Ditemani Kayang Pelacur (Pelayanan Curhat), ia mengungkapkan semua kerinduan dan kekagumannya terhadap sosok pangeran yang selama ini ngumpet di hatinya. Lantas Ia menulis sepucuk surat untuk sang pangeran.
Diiringi lantunan lagu romantis, Bowo, pangeran idaman Putri Oon menyambut baik kedatangan surat itu. Suasana kebahagiaan turut menyelimuti ruang hatinya tatkala ia membaca rentetan bait yang tersurat indah. Tanpa berpikir panjang ia pun menemui sang putri yang bertutur kata gamblang itu.
Alhasil, pertemuan itu menghadirkan ayat-ayat cinta di antara keduanya. Namun di sisi lain, orangtua sang putri tidak menyetujui jalinan cinta putrinya, bahkan mereka berencana menikahkannya dengan pangeran asal seberang Etan yang sejak dulu telah menaruh hati kepada Putri Oon.
Di saat Dimas, pangeran Etan itu bersua dengan sang putri, dengan tampilannya yang nyentrik, tanpa ragu ia menyatakan cinta sekaligus memintanya untuk bersedia menjadi pelengkap tulang rusuknya yang hilang.
Sang putri pun terperanjat ketika Pangeran Dimas meminangnya. Meskipun begitu, Oon yang merupakan pewaris tunggal Classic Castle ini menolak pinangan tersebut lantaran hatinya sudah ditaburi benih-benih cinta Bowo.
Untuk mengatasi pergejolakan itu, akhirnya Raja Baba dan Ratu Babi memutuskan untuk mengadakan sayembara guna menentukan pria yang akan menjadi pendamping putrinya. “Prasyaratnya barang siapa yang mampu mengangkat tongkat yang ditancapkan ini, maka dialah yang menjadi pendamping putrinya.” Ucap raja kepada kedua kandidat.
Pengawal pun meniupkan sangakakalanya yang menandakan bahwa sayembara telah dimulai. Namun selama sayembara berlangsung, tak ada satupun kandidat yang mampu mengangkat tongkat berwarna kecoklatan itu.
Bagi Raja Baba, hal ini cukup membuatnya bingung. Ia pun akhirnya mengambil sikap dengan kembali mengadakan sayembara. “Prasyaratnya, kedua kandidat harus menampilkan tarian bertema classic,” ucap Baba sambil menyirutkan dahinya.
Pada sayembara kedua ini, Bowo dan Dimas silih berganti menampilkan kepiawaiannya dalam memperagakan tarian klasik. Lewat tarian baletnya yang aduhai, Bowo mampu memikat pulahan mata penonton yang hadir. Sementara itu, Pangeran Dimas menampilkan goyang patah-patah khas penyanyi dangdut kawakan, Annisa Bahar.
Setelah berakhirnya prosesi sayembara, tibalah waktunya Ayahanda Putri Oon untuk mengumumkan calon pendamping putrinya. Suasana tegang bercampur penasaran menyelimuti pengumuman tersebut, dengan penuh pertimbangan Baba akhirnya mejatuhkan pilihan kepada Bowo yang tak lain pria idaman putrinya.
Begitulah akhir cerita dari pementasan teater yang bertema Classic Castle ini. Penampilan tersebut merupakan persembahan dari Komunitas Musik Mahasiswa (KMM) Ruang Inspirasi Atas Kegelisahan (RIAK) dalam rangka pembuktian musikalitas calon anggota baru mereka.
Menurut Mahfudin, salah seorang penonton mengatakan, pertunjukan teater Classic Castle ini sangat bagus, seru, dan yang paling penting nggak garing. “Kalo diibaratkan nilai kuliah, sama seperti B+,” ucapnya sambil mengumbar senyum.
Sementara itu, Gustia Rahma, ketua pelaksana mengatakan, pemilihan konsep Classic castle ini disebabkan anak-anak calon anggota baru RIAK, membawakan lagu-lagu klasik yang sudah diaransemen menjadi satu kesatuan. “Makanya kita ngambil tema Classic Castle,” paparnya.
(Muawwan Daelami)