Jakarta, INSTITUT- Menghasilkan gambar yang bagus tak perlu merogoh kantong dalam-dalam untuk mendapatkan kamera yang canggih. Cukup dengan kreativitas dan barang-barang bekas, semua orang dapat membuat kameranya sendiri, yang kemudian dikenal dengan sebutan kamera lubang jarum (KLJ).
Menurut Ari Haryana, anggota komunitas Kamera Lubang Jarum Indonesia (KLJI), proses pembuatan KLJ sangatlah mudah. Barang bekas seperti kaleng, diamplas agar menjadi alat yang kedap cahaya. Setelah itu lubangi bagian tengah pada kaleng untuk memasukan cahaya. Lubang dibuat sebesar jarum. Lubang itu digunakan untuk lensa pada KLJ.
Saat pengambilan gambar membutuhkan waktu sekitar lima belas menit, tergantung ketersediaan cahaya di sekitar objek gambar. Semakin terang cahaya, semakin cepat pengambilan gambarnya. Sebelum pemotretan, sebaiknya cari objek yang pantas dipotret.
Proses akhirnya adalah pencucian kertas. Ari menjelaskan, kertas dicuci di ruang gelap dengan cairan kimia. Setelah itu dibilas dengan air, sehingga menghasilkan sebuah foto berwarna hitam putih.
Hasil akhir KLJ berbeda dengan yang didapat kamera digital. “Hasilnya melengkung karena saat menggunakannya kertasnya sedikit dilengkungkan, jadi hasilnya itu tergantung kertas yang digunakan,” paparnya, Sabtu (23/6).
Ari menjelaskan, perbedaan dalam pengambilan foto menggunakan KLJ, kita bisa berkreatif sesukanya. Itu disebabkan lensa yang telah kita buat dalam foto dengan dua lensa bisa menangkap dua gambar, sedangkan dalam digital tidak bisa.
Namun, KLJ hanya dapat memotret objek yang tidak bergerak. “KLJ itu maenannya perlambatan bukan percepatan, jadi kalau motret orang yang lagi jalan nggak akan kebaca, biasanya kamera ini untuk memotret patung dan pemandangan,” katanya. Kendati demikian, itulah yang membuat unik dari KLJ.
Ari menjelaskan, bagi siapa pun yang ingin mempelajari lebih banyak tentang KLJ, bisa bergabung dalam Komunitas Lubang Jarum Indonesia (KLJI) dan tak ada persyaratan masuk KLJI. “Biasanya dalam setiap workshop dan hunting bersama dijelaskan bagaimana pembuatan KLJ hingga proses pencucian,” tukasnya. (Nurlaela)