Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) pada Kamis (28/6) kemarin mengadakan seminar yang bertajuk
“Pembaruan Pemikiran Pendidikan Mahmud Yunus”. Seminar tersebut diselenggarakan
untuk mengapresiasi tokoh besar Mahmud Yunus yang merupakan dekan pertama FITK,
juga sekaligus dalam rangka memeriahkan gebyar 55 tahun FITK.
Pembantu
Dekan Bidang Kemahasiswaan FITK, Muhbib Abdul Wahab, mengatakan di usia ke-55
tahun ini, sudah sepantasnya FITK mengenang dan memaknai tokoh-tokoh yang telah
berjasa bagi FITK. Oleh karena itu, pada seminar
tersebut diadakan launching penamaan ruang teater lantai 3 FITK menjadi Teater
Prof. Dr. Mahmud Yunus.
Seminar itu
menghadirkan lima pembicara yaitu Malik Fadjar (mantan Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang), Maksum Mukhtar (Rektor IAIN Syeh Nur Djati Cirebon), Armai
Arief, Muhbib Abdul Wahab dan Didin Syarifuddin, ketiganya merupakan Guru Besar
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada sambutannya, Dekan FITK,
Rif’at Syauqi Nawawi mengatakan Mahmud Yunus merupakan salah satu tokoh yang
paling produktif pada masanya. Ia berhasil menghasilkan 74 buah buku. “Jumlah
yang besar bila mengingat keadaan komputerisasi yang belum secanggih sekarang,”
ucapnya.
Pada seminar ini juga dijelaskan
betapa besar kiprah dan pengaruh Mahmud Yunus pada pendidikan di Indonesia.
“Kyai Zarkasih, pendiri Pondok Pesantren Gontor adalah salah satu murid beliau
yang sukses menerapkan direct method pada pembelajaran bahasa Arab dan
Inggris,” jelas Muhbib.
Muhbib juga menambahkan, Kamus
Mahmud Yunus merupakan salah satu kamus yang paling banyak digunakan oleh para
pelajar bahasa Arab. “Kamus Mahmud Yunus juga telah sukses mensarjanakan banyak
mahasiswa.”
Persiapan pembuatan buku
Muhbib yang juga ketua panitia
seminar tersebut juga mengatakan kalau tujuan utama dari seminar ini adalah
untuk mempersiapan pembuatan buku yang bertema pemikiran pendidikan Islam
menurut Mahmud Yunus. Menurutnya, makalah yang telah disampaikan oleh kelima
pembicara akan diedit kembali sebagai benih awal dari buku tersebut.
Ia menjelaskan, selain kelima
pembicara itu, pihaknya juga akan menghadirkan para ahli lainnya untuk
merampungkan buku tersebut. “Misalnya ahli dari aspek tafsir atau pembelajaran
bahasa Arab,” tambahnya.
Sehingga, ia
mengharapkan, buku yang ditulis dari berbagai aspek ini akan menghasilkan bahan
bacaan yang komprehensif tentang pemikiran Mahmud Yunus sehingga dapat
diwariskan pada generasi selanjutnya.
Ia juga
mengatakan, salah satu tujuan dari pembuatan buku ini adalah untuk mengenalkan
tokoh besar Mahmud Yunus yang mempunyai kiprah dan pengaruh besar pada
pendidikan Indonesia. “Karena boleh jadi banyak
mahasiswa yang tidak tahu,” ucapnya (Siti Ulfah Nurjanah)