Judul buku: Think and Grow Rich
Penulis: Napoleon Hill
Penerbit: Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2009
Halaman: 270
“Kehidupan sungguh menawarkan banyak hal, namun tetap kesuksesan selalu menjadi harapan semua orang, meski kesuksesan tersebut tidak bisa datang pada siapa saja yang menginginkannya.”
Ketika satu pertanyaan dilontarkan pada Anda, apakah Anda ingin sukses dalam hidup Anda?
Maka, seketika keluar dari mulut Anda kata “Ya” Seakan pertanyaan ini terlihat sangat bodoh. Karena sewajarnya orang yang gagal pun akan menjawab “Ya” pada pertanyaan tersebut. Namun, ketika diberi kembali pertanyaan “Apakah wujud kesuksesan yang Anda inginkan? Maka mulai ada kebimbangan, perlu beberapa menit untuk menanggapi pertanyaan ini dengan tepat dan pilihan kata yang dapat merepresentasikan harapan.
Di sinilah, langkah kegagalan dimulai atau bahkan direncanakan. Sekian banyak dari kita hanya melangkah menuju ketidakjelasan oleh pemikiran bentuk kesuksesan yang absurd yang kita bangun sendiri. Itulah yang menjadikan kita lemah, malas, dan sering putus asa. Karena bertumpu pada pemikiran yang rentan dan tanpa tujuan.
Anehnya falsafah yang sering berdengung di sekitar kita adalah “biarkan semua mengalir.” Maka yang terjadi adalah hilir kehidupan ini mengalir membawa kita pada ketidakpastian yang bermuara pada hulu kegagalan dan penyesalan yang sangat deras.
Dan parahnya dari semua kegagalan, ada satu kesamaan. Yakni, mereka tahu semua alasan kegagalan yang mereka yakini sebagai alibi tak terbantah yang menjelaskan buruknya kegagalan itu sendiri. Akan tetapi alibi tidak pernah menawarkan kesempatan kembali.
Andrew Carniege, adalah salah satu orang kaya yang diwawancarai di buku ini memamparkan bahwa alibi kegagalan adalah suatu ketinggalan jaman. Kebiasaan ini sama tuanya dengan umur manusia dan sangat fatal bagi keberhasilan. Namun, mengapa orang bertahan dengan alibinya? Jawabnya jelas, yakni karena mereka menciptakannya. Alibi yang tak lain merupakan imajinasi, maka secara alamiah mereka akan melindunginya.
Dalam buku ini, Napoleon Hill mengajak pembaca menumbuhkan kembali benih keinginannya yang masih hijau dengan diskursus kekayaan sebagai indikator kesuksesan. Buku ini ditulis dari riset 500 orang super kaya seprti Henry Ford, Theodore Rooselvelt, Thomas A. Edison, James J Hill dan masih banyak lagi. Dengan penelitian beberpa tahun diperoleh benang merah yang menghasilkan rahasia kekayaan yang akan banyak dikupas dalam buku beliau.
Jentikkan jari Anda mungkin akan mulai ringan ketika Anda membuka kata pengantar dari Napoleon Hill ini, karena penyampaiaan rahasianya yang diungkapkan telah mejadi banyak inpirasi bagi semua pembaca.
Meski ketika mulai membacanya, mungkin kita akan mengabaikan perasaan dalam diri Anda bahwa cerita yang dibawakannya terlalu muluk-muluk atau bisa saja kemungkinan yang lain, bahwa kita pernah merasa takut karena pernah mengalami masalah yang besar dan membuat Anda putus asa. Jika seperti itu, maka buku ini adalah oasis di tengah gurun keputusasaan yang selam ini kita cari. (Sayid Muarief)