Kepulauan Seribu, INSTITUT -
“Untuk menghancurkan suatu bangsa, hilangkan ingatan mengenai sejarah dan
budaya pada pemudanya. Bangsa yang kehilangan ingatan sejarah dan budaya, akan
kehilangan jati dirinya,” tegas Asep Kambali, saat menyampaikan kepada peserta
Historical Island Adventure di Pulau Kelor, Kepulauan Seribu, Jakarta pada
Minggu (24/6) lalu.
Pernyataan
tersebut sama seperti fenomena pemuda-pemudi di Indonesia saat ini yang kurang
menyukai sejarah, budaya, dan enggan untuk berkunjung ke museum. Atas dasar
itulah pada 22 Maret 2003, Asep membentuk sebuah Komunitas Historia
Indonesia (KHI).
Visi
dari kegiatan KHI ini membangun nasionalisme Indonesia. Sedangkan untuk misinya
berupa program-program kebudayaan yang mengandung unsur rekreasi, edukasi, dan
entertainment.
Menurutnya,
dengan menyajikan sejarah secara ringan, renyah, dan mudah dimengerti, akan
lebih disukai oleh banyak kalangan, terutama generasi muda. Ia percaya bahwa
dengan pembicaraan dan pembelajaran mengenai sejarah yang dilakukan generasi
muda akan menyenangkan.
KHI
merupakan komunitas yang berdiri sendiri dan independen, tanpa ada campur
tangan pemerintah apalagi partai. Sejak komunitas ini didirikan sampai dengan
sekarang. Anggota yang terdaftar sudah mencapai 23.000 orang. Anggota komunitas
tersebut bukan hanya berasal dari Indonesia saja, tetapi juga dari Sidney,
Australia, Jerman, Jepang, Kanada, dan Belanda, pusatnya di Jakarta.
Di
Indonesia, anggota komunitas ini terdiri dari pelajar, mahasiswa, pekerja,
bahkan ibu rumah tangga juga turut bergabung di dalamnya. Anggota KHI ini
terbagi menjadi kru atau volunter serta anggota lain yang hanya hadir pada
acara pun dinyatakan sebagai anggota, sehingga siapapun yang ingin belajar
sejarah bisa bergabung dalam acara-acara yang diadakan oleh KHI.
Albertus
Agung Sugianto, anggota KHI mengatakan, senang dalam mengikuti acara-acara yang
diadakan oleh KHI, selain bisa jalan-jalan juga bisa mendapatkan ilmunya. Acara
yang pernah diadakan oleh KHI adalah napak tilas ke Kampung Arab, Pecinaan,
Taman Kota Pertama Menteng, dan Wisata Kota Tua di Jakarta.
Selama
menjadi anggota KHI pada tahun 2012, agung, menyampaikan, tidak ada dukanya
selama bergabung dengan KHI. Ia malah mendapatkan pengetahuan baru, pengalaman
baru, teman baru, dan banyak hal yang baru ia temui. Biasanya KHI berkumpul
bersama di daerah kampung Melayu, Cengkareng, dan museum-museum.
Bagi
Azizah Nida Ilyas yang baru saja ikut serta dalam acara KHI menyampaikan bahwa
acara tersebut telah memberikan banyak manfaat. Selain itu, acara mempelajari
pulau-pulau yang bersejarah dapat menjelajahinya dengan santai seperti Pulau
Onrust, Pulau Cipir, dan Pulau Kelor tersebut dikemas sangat menarik.
Nida yang sebelumnya pernah berlibur ke Pulau Onrust
menceritakan, kalau ia dahulu hanya mengetahui sejarah pulau tersebut secara
garis besarnya saja, tetapi ketika mengikuti acara dari KHI ini, ia menjadi
tahu lebih mendalam tentang sejarahnya. (Dewi Maryam)