Judul : Jakarta Undercover #1, Sex n The City
Penulis
: Moammar Emka
Penerbit
: Galang Press
Jumlah
Halaman : 486 halaman
ISBN : 9799341620
Investigasi itu
ibarat memanah. Sebagian orang lebih senang langsung mempraktikannya daripada
berlama-lama membicarakannya. Apalagi bila harus membaca ratusan halaman untuk
mengetahui bagaimana cara memanah.
Itulah
sebabnya Moammar Emka, mantan kontributor freelance di majalah Matra membuat
novel sekaligus buku beraroma jurnalisme investigasi yang berjudul Sex
and the City, Jakarta Under cover.
Dalam
novel ini, ia memaparkan tentang kehidupan metropolitan terutama gebyar
kehidupan malamnya. Kehidupan orang-orang yang terkungkung dalam budaya kafe
dan pesta. Tak tertinggal kehidupan seks yang tak lazim. Seperti pesta Nudues
yang berlangsung di bawah tanah di mana pesertanya tanpa busana. Gadis-gadis
cantik bergaul bebas dengan pria dalam basement yang disulap menjadi klub malam
kelas atas.
Kehidupan
seks di Jakarta cukup membuatnya penasaran. Apalagi, terkait pesta telanjang di
Ibukota yang diadakan secara sembunyi-sembunyi. Tidak hanya pesta telanjang
Meeting Love dalam semalam yang dinamai Seks Pajero Goyang (SPG), tempat para
bos-bos berdompet tebal melakukan hubungan intim di dalam mobil yang sedang
berjalan dan masih banyak lagi kehidupan seks jakarta yang ditelusuri seperti
Erotic Nurse Party.
Pesta
yang digelar di mana para pria menjadi pasien utama dan perawat diperankan oleh
penari-penari panas yang siap meliuk-liukan badannya di atas bar. Sedikit demi
sedikit baju kebesarnnya dilepas. Zaman semakin edan, hal seperti ini menjadi
tontonan bagi siapapun yang datang berkunjung.
Pada
awalnya, Moammar Emka tidak percaya kehidupan seperti ini benar adanya di
budaya ketimuran seperti Indonesia. Tapi, ia telah membuktikan dan membuka mata
pembaca lebar-lebar bahwa inilah kehidupan di Ibukota yang dipenuhi oleh gaya
hedonis. Mereka rela mengocek saku dalam-dalam hanya untuk hiburan sesaat.
Dalam
praktik jurnalisme investigasi, ia melepaskan semua atribut kewartawanannya dan
selalu berada dalam penyamaran karena obyek investigasinya dianggap terlalu
tertutup dan apa yang ia lakukan dinilai di luar batas kewajaran.
Dalam
novel nonfiksi ini, Moammar ikut terjun langsung dalam pemburuan berita. Ia
menyamar sebagi pengunjung tempat-tempat transaksi seks tersebut. Selain itu,
ia juga menyamar sebagai teman dari member club. Sebagai seorang
wartawan, ia sudah paham betul tekhnik investigasi dan penyamaran apa yang ia
lakukan.
Buku
ini bisa dijadikan bahan rujukan untuk pemburu berita investigasi kerena
penulis menggambarkan langsung praktiknya bukan hanya sekedar teori. Buku
setebal 486 halaman ini renyah untuk dibaca sebagai tutor jurnalisme
investigasi dan bahasanya yang ringan sangat mudah dipahami oleh pembaca.
Namun,
kekurangan dari buku ini, banyak istilah asing yang digunakan dan tidak semua
golongan usia bisa membacanya. Gambaran cerita yang vulgar dan tidak lazim
hanya boleh dibaca oleh orang-orang yang dewasa saja. (Nur Azizah)