UIN Jakarta, INSTITUT
Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEMJ) Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) UIN Jakarta meyelenggarakan
acara tabligh akbar Isra’ Mi’raj pada 14 Juni lalu. Acara yang diadakan di lobi
FIDKOM bertema Jadikan Peringatan Isra Mi’raj sebagai Motivasi Peningkatan
Kualitas Ilmu dan Ibadah Kita.
Acara peringatan Isra’ Mi’raj ini
dibuka dengan penampilan marawis oleh Panti Asuhan Pondok Pesantren (Ponpes)
Nurmedina Pondok Cabe. Kemudian, acara tersebut dilanjutkan dengan ceramah.
Dalam ceramah yang diisi K.H.
Zein Rofiq, dijelaskan bahwa salat merupakan Mi’raj (pilar dari agama)
para muslim. Pada pelaksanaan salat, yang menjadi imam haruslah seorang
laki-laki. Ia menuturkan, bila imanmnya perempuan, dikhawatirkan akan timbul
pikiran negatif dari makmumnya (laki-laki). “Kalau perempuan jadi imam dan
makmumnya laki-laki, maka hancurlah ibadah,” ujarnya, Kamis (14/6).
Selain itu, ia membahas tentang tiga
macam oknum yang bisa menghancurkan agama, di antaranya orang-orang yang tahu
betul Islam atau hukum Islam, tetapi keislamannya hanya sebatas teori, tidak
melaksanakan ibadahnya. Selanjutnya, pemimpin yang tidak bertanggung jawab
(dzalim), dan pemimpin yang tidak berintelektual dan bermoral.
Setelah itu, acara diisi dengan
pemberian santunan untuk para anak yatim dari panti asuhan tersebut. Pemberian
santunan dipandu oleh Haula Sofiana selaku panitia penyelenggara.
Ketua Penyelenggara Isra’ Mi’roj
Elsa Humaydi, mengatakan, peringatan Isra’ Mi’raj tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kualitas ilmu dan ibadah. Elsa menuturkan, BEMJ BPI mengadakan
kegiatan ini merupakan program dari divisi kerohanian.
“Saya setuju dengan diadakannya
acara Isra Mi’raj ini karena ini bernilai positif, mengajak mahasiswa untuk
mendengarkan ceramah agama dan memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad,” kata
Anissa Fitriana, salah satu yang menghadiri acara tersebut. (Nurmalisa)