Merayakan hari ulang tahun DKI Jakarta yang
ke-485, Sudin Pariwisata mengadakan festival layang-layang yang digelar di
kawasan Monas, Jakarta Pusat (Jakpus), Minggu (17/6). Berbagai jenis
layang-layang mewarnai langit di sekitaran Monas, sehingga membuat semarak
kegiatan tahunan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakpus.
Tono, salah panitia dari komunitas
layang-layang nasional Le Gong, mengatakan, “Ada dua jenis kategori yang
diperlombakan dalam festival ini, kategori pertama adalah jenis layangan
tradisional dan layangan kreasi.”
Tono menambahkan, “Peserta yang mendaftar
ada 41 untuk kategori tradisional dan 42 untuk kreasi, yang diikuti berbagai
kelurahan di sekitar Jakpus. Untuk pemenang sendiri panitia telah menyiapkan 5
pemenang dari setiap kategori yang diperlombakan.”
Seorang juri festival, Suprianto,
mengatakan, “Dalam setiap kategori penilaian mencakup dua hal, penilaian yang
pertama adalah penilaian dari bawah sebelum layang-layang diterbangkan, dan
layang-layang ketika sedang terbang.”
Supriono menjelaskan “Penilaian kategori
tradisional ada dua penilaian, di bawah meliputi keaslian bentuk dari
layang-layang yang dibuat atau konstruksinya dan kerapian layang-layang,
komposisi warna saat di darat. Penilaian di atas meliputi start, tata warna di
udara, suara layang-layang saat di udara dan kestabilan layangan di udara.”
Dalam kategori kreasi, Supriono mengatakan,
“Penilaian kategori tradisional sama saja dengan kategori kreasi hanya berbeda
pada penilaian di bawah yaitu tingkat kesulitan kreatifitas pembuatan
layangan.”
Adis yang juga peserta dari Kelurahan Kebon
Kelapa, Gambir, mengatakan dirinya tidak mementingkan menang ataupun kalah,
baginya yang paling penting adalah untuk memeriahkan acara tersebut.
Senada dengan Adis Endrik, salah satu
peserta yang berasal dari Kelurahan Kramat, Senen, mengatakan, “Saya mengikuti
festival ini untuk meriahkan ulang tahun Jakarta, dan yang penting seru-seruan
aja, lagi pula saya membuat layangannya hanya iseng.”
Nunu Purnama salah satu pengunjung
mengatakan, “Acara festival layang-layang masih kurang meriah, tetapi ada salah
satu layangan yang menarik, tetapi karena yang mengikuti perlombaan hanya
tingkat kelurahan jadi acara ini sudah termasuk ramai.”
Zulfahmi salah satu pengunjung memaparkan, “Saya datang memang
untuk melihat festival layang-layang ini, tetapi sayang layang-layang yang
diterbangkan tidak begitu banyak, jadi kurang menarik.” (Adi Nugroho)