Demi mengais rezeki, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
sebagai salah satu
lokasi SNMPTN tertulis
tak luput dari
kedatangan para pedagang
alat tulis , Selasa (12/6).
Para pedagang tersebar
di berbagai lokasi
kampus, mulai dari depan
gerbang UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, depan Fakultas
Dirasat Islamiyah (FDI), Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK), serta di
sekitar parkiran Student
Center (SC).
Umamah (62), salah
seorang pedagang alat
tulis, mengaku mendapat keuntungan
lebih dari tiga
ratus ribu dalam
satu hari di
UIN Syarif Hidayatullah. Umamah telah
berdiri di depan
Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan (FITK) sejak pukul
6 pagi hingga
dagangannya habis.
Menurut Umamah,
berdagang alat tulis
di Universitas Indonesia (UI) tahun 2010
dan 2011 menghasilkan
keuntungan yang lebih
besar dibandingkan berdagang
di UIN Syarif
Hidayatullah. “Kalau di UI, biasanya
pembeli tidak tawar
menawar apabila harga
alas yang saya
jual seharga dua
puluh ribu rupiah. Tapi, kalau di
UIN, para peserta SNMPTN
menawar hingga harga
sebelas ribu rupiah, “ tutur Umamah, Selasa (12/6).
Berbeda dengan Zakaria (46), yang berdagang
alas dan alat
tulis di sekitar
SC. Dagangannya nyaris tidak
terbeli sama sekali
pada hari itu. “Mungkin
para peserta SNMPTN
telah mendapatkan benda
yang mereka cari
di penjual yang
menjajakan dagangannya di
depan pagar,” papar pedagang
minuman di Senayan
ini, Selasa (12/6).
Zakaria juga menuturkan, menjual minuman
di hari wisuda
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta jauh mendatangkan
rezeki yang berlimpah
dibandingkan menjual alas
dan alat tulis
untuk para peserta
SNMPTN. “Rezeki juga siapa
yang tahu. Mungkin kali
lain saya harus
mencari tempat yang
lebih strategis untuk
menjual alat tulis
ini tahun depan, “ tukas Zakaria.
Rupanya tempat berdagang
sangat penting untuk
diperhitungkan. Hal tersebut dikatakan
oleh Nurma (54), pedagang alas
dan alat tulis
yang juga menjajakan
bunga ketika hari
wisuda di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Nurma mendapatkan untung
besar hari ini, namun
ia enggan mengebutkan
berapa untung yang
diperolehnya.
“ Saya sejak pagi
berdagang di situ, “ ucap
Nurma sambil menunjuk
gerbang UIN Syarif
Hidayatullah yang berada
di depan FDI. “Banyak
peserta SNMPTN yang
masuk dari sini
sambil membawa motor
atau mobil. Mereka-lah yang
membeli dagangan saya, “ ucap
Nurma yang tengah
mengemasi sisa dagangannya, Selasa (8/6).
Di sisi lain, Ziyadatu Rizqiah (18), salah satu
peserta SNMPTN dari
MAN 8 Cakung, membeli alas
dan penghapus dikarenakan
benda – benda tersebut tertinggal
di rumah. “Saya memang
kurang persiapan secara
teknis, jadi terpaksa harus
membeli alas dan
penghapus di sini, “ tuturnya. Ziya adalah
salah satu dari
puluhan pembeli yang
menawar harga alas
hingga mencapai harga
serendah – rendahnya. (Gita Juniarti)