![]() |
Afdhal Kromong Dzikri sedang melatih tim dari PSM untuk perlombaan paduan suara tingkat nasional. Senin (2/6 ). |
Langit sore itu sudah semakin gelap. Namun, masih terdengar
lantunan lagu Jali-jali dan Tari Pasambahan yang merdu dari UKM Paduan
Suara Mahasiswa (PSM) di sekitar pelataran Aula Madya Gedung Student Center
(SC) UIN Jakarta.
Azis
Novitian Lubis, seorang anggota muda PSM dari Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam (KPI) yang dijuluki Laja, bercerita, hal itu rutin dilakukannya
setiap Senin, Kamis, dan Jumat dalam olah vokal untuk mempersiapkan tim yang
akan mengikuti Festival Paduan Suara 23 ITB Tingkat Nasional kategori Folklore
pada 4-10 Juli 2012 nanti.
Tim yang beranggotakan 40 orang ini diseleksi ketat oleh sang
konduktor, Afdhal “Kromong” Dzikri dan para anggota senior. Penyeleksiannya
dilihat dari suara, kehadiran, kepribadian saat bernyanyi, keseriusannya dalam
berlatih, dan kedisiplinan.
Sebagai tim official, Laja menjelaskan, latihan ini semakin
intensif mereka lakukan terutama pada saat mendekati lomba seperti sekarang.
Hal ini mereka lakukan agar dapat masuk ke babak final dalam lomba tersebut
yang akan digelar pada 8-9 Juli mendatang.
Untuk mempersiapkan fisiknya, para anggota tim tak lupa
melakukan latihan fisik, seperti jogging mengelilingi kampus, sit up, olahraga
mulut, senam muka, warming up juga dilakukan, dan lain-lain. Selain itu, untuk
persiapan outfit , mereka menyewa pakaian adat Betawi dan Sumatra Barat.
Sementara itu, para anggota tim juga dituntut mahir dalam merias
wajahnya sendiri. Hal ini berlaku tak hanya untuk perempuan, tapi juga
laki-laki. Untuk mempersiapkannya, mereka mendapatkan pelatihan merias wajah
dan menggunakan jilbab pada saat Beauty Class yang diadakannya pada Kamis
(21/6) lalu.
Menurut Laja, hal yang sulit selama latihan disebabkan adanya
koreografi yang berpengaruh terhadap stabilitas suara dalam bernyanyi.
Selain itu, mereka diharuskan untuk menyamakan rasa saat bernyanyi.
Muhammad Iqbal, salah satu anggota PSM yang
dijuluki Guja menjelaskan, ini adalah kedua kalinya PSM UIN mengikuti lomba
tersebut. Sebelumnya, di Festival Paduan Suara 22 ITB Tingkat Nasional pada
2010 lalu, mereka berhasil menggondol medali perak. Bagi Guja, angkatan tahun
ini kurang bersemangat saat latihan, berbeda jika dilihat dari semangat pada
tim perlombaan ITB tahun lalu. Di saat latihan, mereka sudah menganggap seperti
sedang melakukan lomba di ITB. Sedikit saja kesalahan yang dilakukan, langsung
diperbaiki. “Tapi semua itu juga butuh proses,” ujar Guja, penyanyi Tenor dalam
lomba nanti. (Dewi Maryam)