![]() |
Para pengunjung sedang
memperhatikan karya
Philippe Ramette yang dipamerkan di Taman Menteng,
Jakarta
Pusat, Jumat (1/6).
|
Philippe Ramette, seniman asal Prancis berlatar
belakang pematung dan juga fotografer, dengan anggun menampilkan karya
fotografi anti-gravitasi. Memunculkan diri dalam karya berani tanpa visual
editing (rekayasa visual), Ramette berusaha menantang diri untuk melawan
hukum gravitasi pada setiap foto yang diperagakan.
Dengan mengenakan
suguhan visual nan elegan, sebanyak 46 karya foto ‘jungkir balik’ Ramette
ditampilkan di tiap sudut halaman Rumah Kaca, Taman Menteng, Jakarta Pusat.
Pameran foto bertajuk Le Monde sens dessus de Philippe Ramette (Dunia
Jungkir Balik Philippe Ramette) secara resmi digelar pada Jum’at (1/5).
Pameran ini
berlangsung hingga16 Juni 2012 sebagai salah satu rangkaian acara Printemps
Francais (Musim Semi Prancis)2012, festival tahunan budaya
Prancis yang diselenggarakan Institute Francais-Indonesia(IFI),sebuah badan
dibawah naungan Kedutaan Besar Prancis.
“Ini merupakan
rangkaian festival dari acara tahunan Printemps Francais ke-8
yang diadakan IFI sebagai pergerakan di salah satu bidang budaya dengan tujuan
utama mengadakan pertukaran pengetahuan budaya antara Indonesia-Prancis,” ujar
Ananda Dinanti Mackulau, Penanggung Jawab Media IFI.
Ananda
menambahkan, konsep penyuguhan dengan orientasi anti-gravitasi serta keberanian
meluapkan karya tanpa rekayasa visual merupakan sebuah alasan yang membuat
karya Ramette terpilih untuk diangkat dalam rangkain pameran karya fotografi
Printemps Francais di Jakarta.
“Keunikan
Ramette di tengah maraknya penggunaan sarana Photoshopserta keberaniannya untuk
keluar dari lingkup aman sebagai fotografer, dengan menjajal sebagai model pada
karya anti-gravitasi inilah yang memukau IFI untuk memamerkan karya Ramette
kepada Jakarta,” tutur Ananda.
Rayya,
salah satu pengunjung pameran dari Menteng mengatakan, pameran ini merupakan
sesuatu yang baru di dunia fotografi Indonesia. Menurutnya, sudut pengambilan
foto serta tata cahaya yang apik membuat takjub penikmat fotonya.
Hal serupa juga
diungkapkan Viki, warga Matraman yang juga menjadi pengunjung pameran tersebut.
Ia menuturkan, pameran foto ini membuka sisi lain dunia fotografi serta
menggugah minatnya untuk mengenal lebih jauh teknik fotografi anti-gravitasi
tanpa edit visual karya Ramette. “Seperti yang kita tahu, saat ini banyak
sekali karya foto dengan rekayasa visual, sedangkan ini berbeda,” jelas
Viki. (Adea Fitriana)