Para pelaut sibuk berlalu-lalang di dalam
kapal Nabi Nuh. Mereka tampak asyik bergulat dengan tugasnya masing-masing. Ada
yang sedang melepas jangkar dan ada juga yang melebarkan layar. Di langit,
burung-burung bernyanyi, sementara di kapal, para awak
dengan semangat kembali berlayar menuju
samudera berikutnya. Semua telihat bersiap menuju pulau Nabi
Sulaiman.
Dalam
perjalanan kali ini, Hang Juro bersama awak kapalnya berlayar menuju pulau yang
menjanjikan kebahagiaan itu. Meraka percaya, di pulau Nabi Sulaiman, mereka
akan mendapatkan tahta, ilmu pengetahuan, bahkan cinta yang telah lama
diimpikan. Namun ternyata perjalanan yang dilalui tak semudah membalikkan
telapak tangan.
Di tengah
perjalanan, tiba-tiba Hang Badar menemukan Rais, salah satu awak kapalnya,
membuang semua perbekalan ke laut hingga para pelaut pun geram. Beruntung,
kedatangan Hang Juro mendamaikan suasana saat itu.
Namun di
dalam perjalanan, seorang pelaut lain mulai mengeluarkan sifat aslinya. Shiva,
pelaut itu dan Juhael, anak buahnya yang serakah, bernafsu untuk merebut
kekuasaan dalam Kapal Nabi Nuh. Direncanakannyalah pembunuhan terhadap
Maharani, kekasih Hang Juro. Tak hanya itu, Satu per satu awak kapal pun Nuh
dibunuhnya.
Begitulah
sepenggal pementasan oleh teater eL’nama yang diselenggarakan di Auditorium
Bulungan Jakarta Selatan, Senin (11/6) lalu. Pertunjukan bertajuk Hang Juro ini
menjadi pembuka dalam perlombaan Festival Teater Jakarta Selatan (FTJS).
Pementasan
yang disutradarai Ahmad Echo Chotib ini mencoba untuk menyampaikan kepada
penonton bahwa dalam mencapai sebuah tujuan, selalu ada rintangan dan cobaan.
Namun, tinggal bagaimana langkah-langkah yang akan kita ambil untuk
melewatinya.
Siti Rukoyah
yang memerankan Zakia mengaku menyiapkan pementasan ini kurang dari satu bulan.
Meski tak berharap menjadi pemenang, ia dan teman-temannya berusaha mencoba
menampilkan yang terbaik.
Mengenai
pementasan Perjalanan Hang Juro, Dwi Hastuti, mahasiswi semester 8 Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) mengaku tertarik menonton teater ini.”Ending
dan alurnya berjalan dengan lurus dan berhasil membuat saya penasaran,”
jawabnya.
Walaupun
tergolong sukses, ada beberapa adegan yang dinilai Hastuti sedikit monoton.
“Ada pemain yang masih terlihat pasif,”
lanjutnya. (Nurlaela)