![]() |
Penandatangan nota kesepakatan antara pihakUIN Jakarta
dengan Institut Francais-Indonesia (30/5)
|
UIN Jakarta, INSTITUT- UIN Jakarta dan Institut Francais-Indonesia (IFI)
belum sepakat tentang teknis pengadaan kursus bahasa Prancis di Pusat Bahasa
UIN Jakarta. Negosiasi berkelanjutan masih terus dilakukan.
Hal
ini dikatakan oleh Muhammad Zuhdi, Kepala Pusat Bahasa UIN Jakarta. Dia
mengutarakan, terkait pendirian kursus bahasa Prancis ini, UIN dan IFI harus
menandatangani dua dokumen perjanjian kerjasama yaitu, nota kesepakatan serta
dokumen yang menyangkut hal-hal teknis pengadaan kursus.
Zuhdi
menambahkan, perundingan UIN dengan IFI masih tersangkut beberapa kendala.
Salah satunya adalah permasalahan biaya kursus untuk mahasiswa UIN. Pihak UIN,
yang dalam hal ini diwakili oleh Pusat Bahasa, sangat berkeinginan untuk
meminimalisir biaya kursus untuk mahasiswanya.
“Masih
ada beberapa pembicaraan yang harus dilakukan, sehingga belum dapat
diinformasikan berapa besar biayanya. Namun, dipastikan harga kursus untuk anak
UIN berbeda dengan masyarakat umum,” ujar Zuhdi.
Menurutnya,
terpilihnya Pusat Bahasa sebagai lokasi kursus telah menunjukan kontribusi UIN
dalam kerjasama ini. Utamanya dalam pengadaan tempat dengan fasilitas
laboratorium yang dilengkapi fasilitas audio-visual milik Pusat Bahasa.
Zuhdi
juga menjelaskan, bukan hanya permasalahan biaya yang belum rampung, namun
kesepakatan tertulis terkait kewajiban kedua belah pihak dalam kerja sama ini
juga belum disepakati.
Terkait
alotnya perampungan kesepakatan, Zuhdi tetap menargetkan pembukaan kursus pada
September 2012. Menurut keterangannya, kursus bahasa Prancis yang akan diadakan
IFI di UIN ini akan menghadirkan para pengajar berkualitas yang telah
tersertifikasi IFI, baik pengajar Indonesia yang berkemampuan dwibahsa
(Indonesia-Prancis) maupun native Prancis.
“Melihat
antusisme mahasiswa di acara bertajuk Un Jour En France (Sehari di Prancis) di
Auditorium Harun Nasution, Rabu (30/5), saya optimis kursus ini akan segera
terrealisasi. Untuk itu, dengan dibukanya kursus Prancis ini, saya
harapkan banyak mahasiswa UIN yang memanfaatkan kesempatan ini,” tegasnya.
Hal
senada juga diungkapkan Elvi Fetrina, Sekertaris Direktur International
Office (IO) UIN Jakarta. Ia mengungkapkan, saat ini Pusat Bahasa, yang membawahi
kerjasama UIN dengan IFI dalam bidang bahasa, masih menggodok skema teknis yang
sistematis untuk penyelenggaran kursus bahasa Prancis di UIN.
Elvi
menuturkan, realisasi kerjasama atas nota kesepakatan IFI dan UIN baru dimulai
dengan dibukanya kursus Prancis di Pusat Bahasa. Namun, memang hingga saat ini
Pusat Bahasa sedang bernegosiasi mengenai implementasi kerjasama itu.
“Pengembangan kerjasama ini akan berkembang secara berkelanjutan setelah
negosisasi pengadaan kursus ini telah rampung,” tandasnya.
Saat
hal ini dikonfirmasi kepada pihak IFI, Ananda Dinanti Mackulau, Penanggung
Jawab Media IFI, mengatakan, nota kesepakatan telah ditandangani oleh kedua
belah pihak. Untuk itu, masing-masing pihak telah memegang naskah perjanjian,
sehingga segala perkembangan kerjasama dapat ditanyakan langsung kepada IO
ataupun Pusat Bahasa UIN Jakarta.
Rajif
Amar Kahfi, mahasiswa semester 6, Jurusan Hubungan Internasional (HI), Fakultas
Ilmu sosial dan Ilmu Politik (FISIP) menyatakan ketertarikannya terhadap
rencana pengadaan kursus bahasa Prancis di Pusat Bahasa. Dia menuturkan,
jika dilihat posisinya sebagai mahasiswa HI, bahasa Prancis memiliki
urgensi yang cukup tinggi untuk dikuasai terkait keberadaannya dalam deretan
bahasa resmi PBB.
Rajif
menambahkan, adanya kursus bahasa Prancis ini sangat membantu dalam memperkaya
bahasa yang dikuasai. Sebagai mahasiswa HI, hal ini penting sebab mereka
dituntut untuk menguasai sejumlah bahasa. Namun, terkadang keinginan untuk
kursus bahasa asing sering terkendala oleh biaya yang sulit dijangkau oleh
mahasiswa. Oleh karena itu, ia berharap kursus bahasa Prancis ini mempermudah
mahasiswa dengan biaya yang terjangkau.
“Bahasa
Perancis merupakan sesuatu yang baru di UIN. Saya berharap hal ini dapat
direalisasikan dengan biaya yang terjangkau oleh mahasiswa. Karena dengan
begitu, saya rasa bukan tidak mungkin kursus bahasa Prancis di UIN akan
diminati oleh mahasiswa,” tuturnya. (Adea
Fitriana)