Judul: Pemikiran Politik
Barat
Penulis: Ahmad Suhelmi
Penerbit: Gramedia Pustaka
Isi: xv + 408 halaman
Terbit: September 2007
ISBN: 979-686-564-5
Melihat
megahnya peradaban Barat saat ini, tentu tak terbayangkan jika tradisi keilmuan
serta pemikiran politik peradaban ini merupakan warisan dari peradaban
terdahulu. Sejarah mengungkapkan, Yunani-Romawi, Judeo-Kristiani dan Islam
sebagai tiga peradaban terdahulu yang berkontribusi besar dalam kemajuan
intelektual Barat dengan menyumbangkan tradisi keilmuan serta pemikiran
politik.
Esensi
pemikiran politik Barat merupakan kontribusi warisan intelektual atas pemikiran
dan sistem-sistem dari tiga peradaban yang lebih dahulu mengecap
kemapanan peradaban. Seperti dalam pemikiran Karl Marx dengan teori perjuangan
kelas yang diutarakannya, harus diakui bila terdapat roh pemikiran Aristoteles
dan Plato di dalamnya.
Setelah
filsafat politik Barat membentuk kemajuan signifikan dalam sejarah, pengetahuan
mengenai hal itu merupakan acuan politik dunia saat ini yang penting untuk
diketahui, utamanya oleh pelajar ilmu sosial serta politik. Namun, seringkali
buku filsafat mengenai hal itu langka serta umumnya buku bacaan tersebut
menggunakan kata yang sulit dicerna.
Hal
inilah yang membuat Ahmed Suhelmi yang pernah menjabat sebagai sekertaris
Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP ),
Universitas Indonesia (UI) dan sekaligus dosen Pemikiran Politik Barat ini terpanggil
untuk menerbitkan buku berjudul Pemikiran Politik Barat.
Dalam
buku karyanya disebutkan, peradaban beserta pemikiran Barat hanyalah footnote
dari peradaban Yunani-Romawi. Harus diakui bahwa Yunani beserta pemikiran
filosof kenamaannya, Plato dan Aristoteles, menjadi sumber referensi utama
pemikir besar di Barat. Namun, kontribusi Islam, Yahudi serta Kristen juga
berperan dalam mencerahkan pemikiran besar ini kepada bangsa Barat.
Sebagai
contoh, peran Islam dalam menerjemahkan kebudayaan dan karya-karya pemikir
besar Yunani yang membuat kebudayaan Yunani menjadi objek kajian akademis di
masa Renaisans. Selain itu, sumbangan intelektual Islam seperti Ibnu Sina, Ibnu
Khaldun dan Ibnu Rusyd yang juga sangat berarti bagi pengembangan pemikiran
Barat.
Buku
ini memang mengulas sejarah lahirnya peradaban serta pemikiran politik yang
mengilhami kelahiran bangsa Barat, namun ternyata teori pemikiran ini masih
relevan dengan fenomena kehidupan hingga saat ini. Sebagai contoh, pemikiran
Marx mengenai teori perjuangan kelas.
Teori
Marx yang menyatakan eksploitasi terus-menerus yang dilakukan oleh kaum borjuis
kapitalis terhadap kaum proletar atau kaum buruh lambat laun akan menuju
pada tindakan revolusioner. Begitulah yang terjadi di Indonesia saat ini,
tuntutan kaum buruh mengenai upahnya merupakan sebuah bentuk revolusi yang
sedang diperjuangkan.
Jurang
yang membentang antara kaum buruh dengan kapitalis membuat kaum buruh semakin
merasa dieksploitasi dan kemudian menuntut kebebasan atas kapitalisme tersebut.
Hal ini membuktikan relevannya teori Karl Marx dengan fenomena buruh dan
majikan kapitalismenya.
Buku
yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama, merupakan penggabungan dari
penjabaran konsep-konsep pemikiran sejumlah tokoh pemikir Barat beserta esensi
warisan budaya peradaban terdahulu yang mempengaruhinya. Penjelasan serius
namun ringan ini, berhasil dengan jelas menjabarkan pemikiran-pemikiran Barat
secara umum dengan mengemuka dan jelas.
Selain
itu, buku ini juga memberikan konsep umum terlebih dahulu, sebelum memaparkan
pemikiran filosof besar akan konsep tersebut. Hal ini sangat membantu, utamanya
untuk seorang yang masih awam akan materi tersebut.
Terdiri
dari 17 bab, buku karya pria kelahiran 27 Juli 1962 ini, menghimpun sejumlah
konsep pemikir besar Barat dengan bahasa yang menarik serta tidak membosankan.
Sebagai buku filsafat politik, buku ini menawarkan suguhan yang berbeda
dengan gaya bahasa ringan dan santai, tetapi tidak meninggalkan esesnsi dari
penyampaian filsafat politik itu sendiri.
Ibarat
dua sisi mata uang, buku ini juga memiliki kekurangan di samping kelebihannya.
Kekurangan utama dalam buku ialah kurangnya pembahasan secara mendalam mengenai
seluk-beluk pemikiran para filosof serta pemaparannya. Untuk itu pembaca
disarankan untuk menggunakan buku referensi lain untuk mendalami masing-masing
pemikiran filosof
Buku ini ditujukan
untuk pemula yang ingin mengenal filsafat politik Barat. Gaya bahasanya yang
ringan serta menarik, memudahkan pembacanya untuk cepat memahami konsep awal
dari filsafat politik Barat. (Adea Fitriana)