Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) jurusan Kesehatan
Masyarakat (Kesmas) UIN Jakarta Syarif Hidayatullah, di dalam buku pedoman
akademik 2011/2012 memiliki tenaga pengajar di bidang Kesehatan masyarakat
sekitar 13 dosen tetap. Hal ini sangat tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa
atau mahasiswi yang berjumlah 390 lebih.
Hal ini dirasakan oleh Vela Zaki Safitri
jurusan Kesmas semester dua, ia mengatakan, “Saya rasa sih dosen pengajar
Kesmas masih kurang, karena yang seharusnya hari sabtu saya libur, tetapi saya
masuk untuk kuliah,” ujarnya.
Safitri menjelaskanhal ini terjadi karena
dosen tetap yang mengajar sedikit, kebanyakan tenaga pengajar didatangkan dari
universitas lain, sehingga jadwal matakuliah banyak yang diubah menyesuaikan
jadwal dosen tidak tetap atau dosen tamu itu.
Hal senada juga dikatakan oleh Tribayu
Purnama, mahasiswa FKIK jurusan Kesmas semester empat, ia mengatakan, “Dosen
tetap yang sudah PNS sekitar 12 orang, tetapi ada dosen tamujugayang mengajar
di Kesmas,dosen tersebut dari universitas lain,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Yuli Prapancha
Satar, Ketua Prodi Kesmas menjelaskan, “Jadwal yang berubah tergantung dari
dosennya sendiri, jika dosen tetap tidak bisa mengajar atau malas mengajar,
maka jadwal matakuliah akan berubah. Begitupun dosen tamu, jika rajin tentu
tidak banyak mengubah jadwal, tergantung komitmen dosennya,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk tahun ini dosen tetap
Kesmas sudah bertambah dari tahun yang sebelumnya, tetapi yang mengajar di
Kesmas ada dosen kontrak dan dosen tamu,sehingga bisa menutupi kekurangan dosen
tetap.Menurutnya, untuk mencari tenaga pengajar di bidang Kesmas memang
mengalami kesulitan, salah satu faktornya adalah daya saing yang tinggi dalam
mengangkat dosen tetap.
“Dalam perekrutan tenaga pengajar
Kesmas,kita (UIN) tidak kompetitif karena kita hanya menawarkan gaji saja,
sedangkan kampus lain seperti di daerah harus menggaji kurang lebih 25 juta per
bulan dan menyediakan fasilitas berupa mobil dinas.” Ujarnya.
Kesulitan lainnya, jika kita memakai dosen
tetap biasanya dosen tersebut masih junior, sehingga pengalaman dalam
mengajarnya kurang dan kompetensi dosen dalam kemampuan, pengetahuan, dan masa
kerjanya kurang.
Yuli juga menambahkan, “Maka, untuk saat
ini kami membuka pendaftaran tenaga pengajar di bidang Kesmas.” Walaupun yang
mengangkat dosen PNS itu bagian dari Departemen Agama, prodi Kesmas juga terus
berupaya meminta penambahan dosen tetap kepada bagian recruitment UIN.
Menurut Achmad Gholib, Pembantu Dekan (Pudek) Bidang
Kemahasiswaan mengatakan, pengangkatan dosen PNS (tetap) itu memang sulit,
untuk itu saat ini memang sedang berupaya mengangkat dosen kontrak (honorer)
menjadi dosen tetap (PNS). (Adi Nugroho)